Online24jan, Makassar, – Kondisi penularan Covid-19 hingga saat ini, masih terus mengkawatirkan. Bahkan, awal tahun 2021 ini, masih terus meningkat.
Berdasarkan data yang ada, menunjukkan tren kenaikan positif Covid-19 di Sulsel. Dimana 1 Januari 2021 sebanyak 550 kasus, 2 Januari 2021 berjumlah 590 kasus, 3 Januari 2021 dengan 595 kasus, dan 4 Januari 2021 sebanyak 510 kasus, 5 Januari 2021 639 kasus, 6 Januari 2021 463 kasus, 7 Januari 2021 sebanyak 366 kasus. Terbanyak atau yang menjadi episentrumnya adalah di Kota Makassar.
Hal ini, mendapatkan perhatian luar biasa dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Makassar.
Untuk itu, Humas IDI Kota Makassar, dr Wachyudi Muchsin SH, saat membawakan materi sosialisasi penanganan Covid-19 di depan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pengurus Dharmawanita Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) Provinsi Sulsel di Ruang Pertemuan Perkimtan Sulsel, Jumat (8/1/2021), berharap agar dengan adanya peningkatan Covid-19 ini, menyadarkan masyarakat agar jangan menganggap remeh pandemi Covid-19 yang saat ini tingkat penyebarannya lebih massif akibat Klaster Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) dan Klaster Liburan dari awal penyebaran virus corona.
“Untuk itu, IDI Kota Makassar mengimbau agar tetap waspada serta disiplin protokol kesehatan 3 M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak), sebab Makassar masuk zona merah, sehingga kebijakan pelonggaran aktivitas bisnis, perkantoran, sosial, dan pendidikan perlu diketatkan kembali. Dengan mematuhi 3 M itu, upaya yang paling efektif dan efisien bisa kita lakukan dalam menekan laju Covid-19,” terangnya.
Apalagi, saat ini, tingkat penularan Covid-19 kembali melonjak dan jumlah pasien yang membutuhkan perawatan juga semakin banyak. Belum lagi adanya varian baru virus corona atau SARS-CoV-2 yang ditemukan di Inggris lebih menular.
Dokter Koboi, sapaan akrab Wachyudi Muchsin, mengatakan, penularan varian baru virus corona B117 ini, bisa mencapai 70 persen lebih berbahaya.
”Okupansi ruang isolasi di Makassar sudah di atas 85 persen dan ICU (unit perawatan intensif) di atas 80 persen. Daerah-daerah lain juga sama saja, pasien terus bertambah ‘penularannya tinggi’,” sebutnya.
Dokter Yudi menjelaskan, tingginya penularan Covid-19 di Indonesia juga bisa dilihat dari data awal tahun kembali pecahkan rekor positivity rate capai 29,5 persen. Data harian positivity rate Indonesia ini sudah lima kali jauh lebih tinggi dari ambang maksimal yang disarankan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 5 persen.
Kasus aktif di Indonesia juga terus meningkat secara signifikan dampak dari klaster Pilkada 2020. Sejak September 2020 lalu, IDI Kota Makassar sudah mengingatkan bahayanya, terbukti saat ini kenaikan melonjak tajam selama Desember 2020 dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
“Penularan Covid-19 dikhawatirkan bakal semakin meningkat pasca liburan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Oleh karena itu, IDI Kota Makassar mendukung pemerintah untuk pengetatan protokol kesehatan hingga kurva positif Covid-19 menurun,” terangnya.
Sementara, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Provinsi Sulsel, Mahammad Iqbal Samad Suhaeb, juga mengajak kepada pegawai di lingkup jajarannya untuk tetap masing-masing menjaga kesehatan.
“Kita tetap berdoa agar tahun ini, jauh lebih baik dan pandemi Covid-19 ini, dapat segera berakhir, Amin YRA,” ujarnya.
“Tahun lalu, berat bahkan membatasi aktivitas pekerjaan dengan Work From Home (WFH/Bekerja dari Rumah) akibat pandemi Covid-19. Tahun ini 2021 Covid-19 masih berlangsung, mari kita bekerja dengan tetap menjaga kesehatan,” lanjutnya.
Kegiatan sosialisasi penanganan Covid-19 ini, merupakan rangkaian silaturahmi terbatas sekaligus perkenalan Ketua Dharmawanita Perkimtan Sulsel dan penyambutan enam orang ASN baru di lingkup Perkimtan Sulsel.
Adapun, Ketua Dharmawanita Perkimtan Sulsel, Murni, mengatakan, perkenalan dan silaturahmi ini, baru kali ini dapat dilaksanakan, karena saat Iqbal Suaib ditunjuk sebagai Kepala Dinas
Perkimtan Sulsel juga bersamaan amanah sebagai Pejabat sementara (Pjs) Bupati Luwu Utara.
“Mohon, maaf karena saat itu saya sebagai pendamping ikut bapak ke Luwu Utara, nanti akhir tahun Desember 2020 lalu kami baru kembali dari Luwu Utara, jadi baru kali ini, kita dapat melaksanakan perkenalan dan silaturahmi ini. Saya juga menyampaikan selamat datang kepada enam orang ASN baru, semoga segera beradaptasi dan menjalin sinergitas dengan ASN yang telah ada,” ujarnya. (***)