Online24jam, Makassar, – Sejak awal pandemi, berbagai program kemanusiaan telah digencarkan Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk membangkitkan para pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) yang sedang terpuruk
Selaras dengan hal tersebut, Institut Teknologi dan Bisnis Kalla (ITB Kalla) sebagai Perguruan Tinggi yang unggul dalam pengembangan sumber daya manusia dengan spirit kewirausahaan, berwawasan global, berlandaskan moral agama untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia dan dunia menggandeng ACT Sulsel dalam mewujudkan tujuannya.
Hal itupun dibuktikan dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dalam bidang pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, ekonomi melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) antara ITB Kalla dan ACT Sulsel di Nipah Mall Makassar.
Pihak ACT diwakili oleh Maskur selaku Kepala Cabang ACT Sulsel dalam hal ini Maskur dan ITB Kalla diwakili oleh Syamril, S.T., M.Pd selaku Rektor. Turut hadir dalam pertemuan tersebut Abdul Hakim dari Humas ITB Kalla, Firman dari Koordinator Implementator Program ACT Sulsel dan Faizal selaku Head of Marketing ACT Sulsel.
Melalui kesepakatan ini, mahasiswa ITB Kalla mendapatkan pendampingan khusus dari ACT dalam mengembangkan kemampuannya untuk memberdayakan UMKM dengan berbasis filantropi.
Syamril mengatakan, kerjasama dengan ACT bukan kali pertama yang dilakukannya.
“Ini bukan pertama kalinya kami bekerjasama dengan ACT, sebelumnya kami juga telah menggarap berbagai program kemanusiaan dan kali ini kami ingin kembali bersinergi dalam bidang kemanusiaan melalui pemberdayaan ekonomi/UMKM bagi masyarakat terkhusus bagi mahasiswa ITB Kalla di Makassar dengan konsep berbasis filantropi”, kata Syamril.
Sementara itu, Maskur mengatakan harapan kedepannya kolaborasi ini akan membentuk lulusan ITB Kalla tak hanya sebagai entrepreneur handal namun juga berjiwa sociopreneur
“Jika interpreneur pada umunya hanya fokus menghasilkan profit, beda halnya dengan sociopreneur yang berfokus membuat perubahan sosial. Seorang sociopreneur merupakan entrepreneur yang melakukan kegiatan bisnisnya dengan tujuan memperdayakan lingkungan. Mungkin seperti itulah yang diharapkan ITB Kalla dalam bekerjsama dengan kami”. ungkap Maskur
Hingga saat ini, sejak Agustus 2020, jumlah UMKM yang terbantu oleh ACT melalui Global Wakaf sekitar 10.000 dengan dana modal bergulir. Adapun modal dalam bentuk aset usaha berjumlah sekitar 200 penerima. Sedangkan untuk UMKM yang dibantu dengan uang tunai sebanyak 5500 penerima. Program ini telah dikolaborasikan dengan sejumlah Pemerintah Provinsi di Indonesia dan Kementerian koperasi dan UMKM.