Antisipasi “Lost Generation”, Imunisasi Anak Sekolah Terus Dikebut

News, Regional2 Views
banner 468x60

Online24, Luwu Utara – Pandemi COVID-19 telah banyak merubah wajah pendidikan di Indonesia. Pembelajaran tatap muka (luring) berganti menjadi pembelajaran jarak jauh (daring). Meski memiliki kekurangan, pembelajaran daring di tengah pandemi menjadi prioritas karena menjaga anak sekolah tetap sehat menjadi pilihan pertama dan utama.

Kini, dengan adanya vaksin COVID-19 bagi semua kalangan, ibarat angin segar yang bisa membawa Indonesia keluar dari pandemi COVID-19. Saat ini pemerintah terus menggenjot capaian vaksinasi COVID-19 dengan target di atas 70%, termasuk imunisasi bagi siswa SD usia 6-11 tahun yang menjadi syarat mutlak kembali pada pembelajaran luring.

Di Kabupaten Luwu Utara, pelaksanaan Imunisasi Siswa Merdeka Belajar sudah mulai dilakukan dengan menyasar siswa SD usia 6-11 tahun di seluruh sekolah. Pelaksanaan Imunisasi Siswa Merdeka Belajar diharap mampu mengakselerasi capaian vaksinasi, terkhusus pada tingkat sekolah dasar, sehingga pembelajaran tatap muka 100% dapat kembali dilakukan.

“Percepatan imunisasi terhadap anak merupakan upaya pemerintah untuk mengantisipasi terjadinya apa yang disebut Lost Generation,” kata Bupati Kabupaten Luwu Utara, Indah Putri Indriani, saat me-launching kegiatan Imunisasi Siswa Merdeka Belajar Tingkat Kabupaten Luwu Utara yang dipusatkan di UPT SD Negeri 099, Masamba, Kamis (13/1/2022).

Indah mengatakan, kegiatan imunisasi bagi anak adalah kegiatan yang sangat penting bagi generasi penerus bangsa. “Pandemi COVID-19 jika tidak diantisipasi dengan baik, maka akan memicu potensi terjadinya lost generation, dalam konteks putusnya generasi mumpuni yang diakibatkan oleh adanya penerapan pembelajaran daring,” jelas Indah.

Ia mengatakan, proses pembelajaran daring di Kabupaten Luwu Utara belum berjalan efektif disebabkan masih adanya wilayah yang masuk kategori blank spot, sehingga berdampak pada kelancaran proses pembelajaran jarak jauh. “Pembelajaran tatap muka sangat penting untuk menghindari terciptanya lost generation di daerah kita,” terang Indah.

Masih dia, pemerintah mengambil inisiatif mendorong pelaksanaan imunisasi usia 6-11 tahun agar tercipta herd imunity, sehingga pembelajaran tatap muka 100% dapat kembali berjalan normal dengan penerapan protokol kesehatan. “Untuk pembelajaran tatap muka, kita harap bisa dilakukan jika capaian imunisasi di sekolah mencapai 100%”, imbuhnya.

Kendati demikian, Bupati perempuan pertama di Sulsel ini tetap mengingatkan agar protokol kesehatan senantiasa ditegakkan. “Meski telah diimunisasi, namun kita jangan abai menerapkan protokol kesehatan, sebab pandemi belum berakhir,” ujarnya mengingatkan.

Pada kesempatan itu, ia juga tak lupa memberi apresiasi kepada TNI, POLRI, tenaga kesehatan, para guru, orang tua siswa, dan seluruh pihak yang terus mendukung pelaksanaan imunisasi atau vaksinasi yang sampai hari ini terus dikebut dalam rangka mempercepat terbentuknya kekebalan komunal sehingga seluruh masyarakat terlindungi dari COVID-19.

“Terima kasih kepada TNI, Polri, tenaga kesehatan, para guru dan orang tua yang terus mengedukasi masyarakat dan anak-anak kita untuk menyukseskan pelaksanaan imunisasi,” pungkasnya. Hadir dalam kegiatan ini, Ketua DPRD Basir, Pabung Mayor Arm Syafaruddin, Kapolres Luwu Utara AKBP Alfian Nurnas, dan unsur Forkopimda lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *