Pertumbuhan Ekonomi Sulsel 4,27% (yoy) Pada Triwulan I 2022, Salah Satu Pemicunya Kenaikan Harga Minyak Goreng

Ekonomi, Regional29 Views
banner 468x60

Online24jam, Makassar, – Pada Triwulan I 2022, ekonomi Sulsel tumbuh 4,27% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 7,89% (yoy). Namun demikian, kinerja perekonomian Sulsel pada triwulan I 2022 ini masih sesuai dengan tren pertumbuhan secara historis, serta berada jauh diatas pertumbuhan triwulan I 2021 yang sebesar -0,21% (yoy). Demikian rilis yang disampaikan Perwakilan Bank Indonesia Prov. Sulsel. Senin (09-05-2022).

Sementara itu, ekonomi nasional pada triwulan I 2022 tumbuh sebesar 5,01% (yoy), relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 5,02% (yoy).

Direktur Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov. Sulsel, Fadjar Majardi mengatakan, Berdasarkan Kelompok Lapangan Usaha (LU), pertumbuhan ekonomi Sulsel triwulan I 2022 didorong oleh andil beberapa LU utama, yakni: LU Industri Pengolahan; LU Perdagangan Besar; dan LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan.

“Andil masing-masing LU tersebut adalah 1,17%; 1,09%; dan 0,46% (yoy). LU Industri Pengolahan tumbuh sebesar 9,12% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 7,71% (yoy). LU Perdagangan tumbuh sebesar 7,83% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 17,53% (yoy). LU Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan, yang memiliki pangsa terbesar pada PDRB Sulawesi Selatan, tumbuh 2,14% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnnya yang sebesar 8,40% (yoy).” ujarnya.

Berdasarkan Kelompok Pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Sulsel triwulan I 2022 didorong oleh komponen ekspor dan konsumsi rumah tangga. Ekspor Barang dan Jasa Sulsel tumbuh sebesar 77,10% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 31,73% (yoy). Sementara itu, Konsumsi Rumah Tangga tumbuh sebesar 4,24% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 4,04% (yoy). Konsumsi Rumah Tangga yang terus terjaga dan meningkat ini turut didorong oleh normalisasi aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat yang terus berjalan.

Pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Sulsel diprakirakan akan tetap terjaga seiring pemulihan ekonomi nasional dan daerah yang terus berlangsung.

Sejalan dengan itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Suntono juga mengatakan, penyebab inflasi tertinggi berasal dari kenaikan harga minyak goreng yang memberikan andil sebesar 0,252 persen.

“Ada 10 komoditas pendorong inflasi, terbesar adalah komoditas minyak goreng yang harganya sempat naik dengan andil 0,252 persen,” ujarnya.

5 kota indeks harga konsumen (IHK), seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Makassar sebesar 1,27 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Bulukumba sebesar 0,62 persen.

Lebih detail, Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukan oleh naiknya indeks pada sebagian besar kelompok pengeluaran. Terbesar kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,80 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,07 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,17 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,62 persen.

Kemudian kelompok kesehatan sebesar 0,10 persen; kelompok transportasi sebesar 0,65 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,08 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,37 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,41 persen

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *