Ditargetkan Beroperasi Akhir Oktober, Pemasangan Jembatan Rel Kereta Api di Maros Dirampungkan

News361 Views
banner 468x60

Online24,Maros,– Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan (BPKA SS) melakukan pergeseran jembatan rangka baja rel kereta api (KA) dengan berat total 326 Ton.

penggeseran jembatan rel kereta api ini dilakukan diatas jalan Nasional Jalur Trans Sulawesi, Poros Maros-Pangkep di Kelurahan Maccini Baji Kecamatan Lau, Kabupaten Maros,pada kamis,(01/09/22).

Proses pergeseran jembatan rel kereta api dimulai pada pkl 23:00 Wita hingga pkl 04:00 Wita kamis dinihari.

Pada saat proses penggeseran jembatan mulai dilakukan, Petugas Gabungan dari Kementerian Perhubungan, TNI dan Kepolisian pun dilibatkan untuk melakukan penutupan jalan sementara di area poros Maros-Pangkep.

Satu persatu kendaraan kecil pun diarahkan masuk ke jalur Escape Road yang telah disediakan.

Kepala Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan Amanna Gappa menjelaskan pihaknya sedang mengerjakan proses pergeseran jembatan rangka baja sepanjang 40 meter, dengan panjang jembatan 63 meter dan memiliki berat 326 Ton.

“Kami sedang dalam proses pergeseran jembatan, jadi jembatannya digeser sepanjang kurang lebih 40 meter, sedangkan jembatannya sendiri panjangnya 60 meter dengan berat total 326 ton,” jelasnya.

Proses pergeseran jembatan dilakukan pekerja menggunakan dua pasang Hidrolic Launcher dengan kekuatan beban 250 ton.

Sementara geseran jembatan pada setiap dorongan ini kurang lebih 90 sentimeter. Sehingga berdasarkan hitungan pihak BPKA Sulsel dengan jarak 40 meter maka waktu efektif yang digunakan kurang lebih 3,5 jam.

“Seperti kita lihat dibelakang saat ini sedang melakukan proses menggeser jembatan, pergeseran jembatan ini sendiri menggunakan hidrolik louncher ada 2 buah, Masing-masing dengan kekuatan ada 20 ton, sedangngkan geseran jembatan disetiap dorongan kurang lebih 90 cm,” katanya.

Pada pemasangan jembatan rel kereta Api ini, pemilihan desain jembatan rangka baja merupakan hasil koordinasi dari Balai Pengelola Kereta Api bersama Balai Jalan Besar, hal ini dilakukan karena kedepan akan ada rencana pengembangan jalan.

Dengan menggunakan teknologi rangka baja akan memudahkan para pekerja untuk memodifikasi, dibandingkan jika menggunakan beton yang diperkirakan sulit untuk melakukan penyesuaian lagi.

“Saat ini sudah bergeser, berdasarkan perhitungan kami dengan jarak 40 meter maka waktu efektifnya kurang lebih 3 jam setengah. Mudah-mudahan kita bisa lakukan percepatan sehingga waktu geseran bisa cepat lagi dan masyarakat yang menuju kearah makassar maupun ke arah pare-pare akan terbuka jalurnya,”

“Jadi ada pengembangan jalan dibawah, sehingga dengan menggunakan tekhnologi baja itu memudahkan untuk dimodifikasi dibawahnya sedangkan kalau menggunakan beton maka akan sulit melakukan penyesuaian lagi. Kalau nanti kedepan ada lagi rencana pengembangan atau pelebaran jalan. Jenis jembatan tipenya baja rangka tertutup,”terang Kabalai.

Lebih lanjut ia menambahkan untuk progres pengerjaan rel Kereta Api di Kabupaten Maros, sudah mendekati 95 persen dengan dilakukannya pergeseran jembatan,

“Ini merupakan sebagai permulaan bisa tersambungnya jalur pangkep menuju maros, sepanjang jalan maros sampai pake hanya satu. Jadi ini nanti yang akan menghubungkan kabupaten maros dan pangkep. Tahap perampungan sudah 95 persen, dan kita mengejar target finalisasi sampai dengan operasi nanti di bulan Oktober. Kita targetkan untuk tahap satu sepanjang 71 km dari maros menuju pangkep tepatnya dari stasiun maros menuju stasiun barru.”tambahnya.

Nantinya untuk tahap pertama pengoperasian di bulan Oktober tahun 2022, pengoperasian KA akan dilakukan sepanjang 71 kilometer dari stasiun Maros menuju stasiun Barru, dan rencananya akan diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi Dodo. (FA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *