Perhelatan Pekan Olahraga Wartawan Nasional di Jatim Diwarnai Banyak Protes

News, Peristiwa63 Views
banner 468x60

Online24, Malang – Perhelatan Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) XIII di Malang, Jawa Timur, resmi berakhir Jumat, 25 November 2022. Jawa Barat tampil sebagai juara umum event tiga tahunan, yang digelar sejak Senin, 21 November 2022 itu.

Selama penyelenggaraan Porwanas sepekan itu, diwarnai banyak persoalan. Baik yang terjadi di dalam maupun luar lapangan. Hampir semua kontingen mengeluhkan hal tersebut, sejak hari pertama sampai penutupan.

Hampir semua cabor bermasalah. Diwarnai banyak protes. Mulai dari pemakaian pemain berlabel nasional di beberapa kontingen, hingga banyak atlet tidak memiliki kelengkapan dokumen sesuai persyaratan.

Padahal, jauh-jauh hari PWI Pusat telah menekankan semua atlet yang ikut berlaga wajib kantongi kartu Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dan kartu PWI biasa. Nyatanya, saat pelaksanaan event banyak masalah dijumpai terkait hal ini.

Koordinator Cabor Bulutangkis Kontingen PWI Sulsel, Rukman Nawawi mengakui hal itu. Menurutnya, panitia Porwanas Jatim tidak tegas. Sehingga banyak terjadi masalah.

“Kalau dari awal tegas, maka tidak akan terjadi banyak masalah saat pertandingan maupun perlombaan. Ini jadi pelajaran berharga bagi pelaksana event Porwanas berikutnya,” tegas Rukman.

Pantauan di lapangan selama Porwanas, dijumpai banyak protes seperti cabor bulutangkis, atletik, sepakbola, futsal, dan beberapa cabor lainnya. Bahkan, cabor prestisius sepak bola berakhir dengan masalah. Kontingen Jatim mendapat medali emas tanpa bertanding di babak final, sehingga mendapatkan protes dari DKI Jakarta.

Belum lagi persoalan di luar lapangan. Terkait pelayanan panitia yang tidak maksimal. Hal ini diutarakan Ramah Praeska, Koordinator Cabor Futsal PWI Sulsel.

Saat timnya akan bertanding melawan tuan rumah Jatim, bus tidak datang menjemput sehingga terpaksa menyewa mobil angkutan menuju lapangan futsal.

Persoalan kamar dan makanan juga menjadi sorotannya. Sebab, ada kontingen mendapatkan penginapan yang bagus dan ada juga mendapatkan kamar standar.

“Pemain saya mengeluh. Kamar dan makanannya tidak nyaman selama sepekan. Menunya itu terus setiap hari. Kamarnya sangat sempit,” keluhnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *