Keterbatasan Tabung Oksigen, Pasien Rujukan Pulau Terluar Pangkep Meninggal di Kapal

Nasional, News25 Views
banner 468x60

Online24, Pangkep – Seorang warga yang merupakan pasien Puskesmas Liukang Tangayya, Kecamatan Liukang Tangayya, Kabupaten Pangkep, meninggal dunia diatas kapal saat akan dirujuk menuju rumah sakit di Kota Makassar, Selasa (10/01/23).

Almarhum diketahui bernama Rusdi (36) warga Pulau Sapuka, pulau terpencil di Kecamatan Terluar pangkep, dengan keluhan sesak nafas.

Sebelum meninggal dunia, Almarhum sempat di rawat di Puskesmas Liukang Tangayya, namun keterbatasan tabung oksigen serta tidak adanya dokter membuat keluarga berinisiatif merujuk korban menuju rumah sakit di makassar.

Dikonfirmasi Kepala Puskesmas Liukang Tangayya Surianti Sattuang membenarkan kejadian tersebut, korban meninggal dalam perjalan setelah sebelumnya mendapat perawatan medis di Puskesmas namun keterbatasan oksigen dan Kelistrikan.

“Memang benar karena kondisi cuaca buruk, mungkin semua sudah bisa melihat berdasarkan prediksi BMKG, sehingga untuk akses saja petugas ke Puskesmas itu sangat sulit apalagi namanya kondisi cuaca seperti saat ini kami itu stok tabung persediaannya sangat terbatas,”jelasnya.

Dikatakannya Puskesmas Liukang Tangayya merupakan Puskesmas yang sangat terpencil berada di Kecamatan terluar Pangkep, dengan akses perjalanan laut 24 sampai 26 jam dari kota Pangkep.
Terkait dengan keterbatasan stok persediaan tabung oksigen ia mengatakan sangat terbatas di tengah kondisi cuaca seperti sekarang disamping itu sarana kelistrikan juga dibatasi.

“Kondisi cuaca seperti ini kami itu stok persediaan sangat terbatas, untuk tabung gas oksigen itu kami punya kurang lebih 12 tabung yang kami readykan 9, yang 3nya terkirim ke daratan, itupun kami mau kirim ke pulau namun tidak ada kapal yang mau berangkat,” katanya.

Sementara itu Anggota Komisi II DPRD Pangkep Budi Yamin mengatakan berdasarkan konfirmasi dari pihak puskesmas sudah dilakukan penanganan terhadap almarhum namun kondisi keterbatasan akibat cuaca ekstrim di kepulauan.

“Menurut informasi dari pihak puskesmas kepulauan sudah pernah ada penanganan disana, namun ini menjadi kekurangan di kepulauan, kemudian kondisi cuaca yang buruk, kondisi yang tidak bisa dilalui oleh kapal perintis sehingga stok daripada tabung oksigen yang menjadi salah satu alat bantu pernapasan dari pasien ini terbatas, sehingga ini yg menajdi salah satu kekurangan yang ada disana,”ujarnya

Selaku Anggota DPRD yang membidangi Dinas Kesehatan dirinya mengharapkan agar Pemerintah Kabupaten kedepannya lebih memaksimalkan lagi penyediaan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat kepulauan.

“Saya selaku anggota DPRD yang bermitra dengan Dinas Kesehatan berharap kedepannya Perintah Kabupaten khususnya dinas kesehatan untuk lebih memaksimalkan lagi penyediaan stok-stok yang dibutuhkan di pulau terutama obat-obat,oksigen kemudian para medis yang sangat dibutuhkan orang pulau kemudian sesuai dengan visi misi bupati tentu harus dilengkapi dokter,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *