Rombongan Komisi V tersebut dipimpin Wakil Ketua Komisi V, H. A. Iwan Darmawan Aras yang memboyong puluhan anggota komisi.
“Ini betul-betul spesial karena kunker ini merupakan yang terpadat dan terjauh. Tentu karena di sini ada isteri Pak Fauzi, yaitu ibu bupati yang selalu mendampingi,” kata Andi Iwan.
Terkait penanganan pasca banjir bandang, menurut Iwan, dibutuhkan koordinasi lintas kementerian, karena Ia meyakini ada penyebab lain dari munculnya sedimen.
“Mungkin di daerah hulu kita ada permasalahan, Kementerian PUPR tugasnya pada pengendalian banjir, tapi yang perlu dicari juga penyebabnya. Misalnya ada wilayah pegunungan kita yang bermasalah, di sini juga dibutuhkan peran Kementerian KLH dalam upaya reboisasi atau penghijauan di hulu dan mengembalikan fungsi hutan,” terang Iwan.
Di hadapan semua mitra Komisi V yang hadir, Ia juga mengingatkan, kegiatan tersebut harus menjadi prioritas.
“Kami harus menjadi pemicu agar maslaah yang ada di tempat ini bisa selesai. Mulai dari Prasarana Sarana Utilitas Umum (PSU) di huntap, Bendung Baliase, penanganan sungai, hingga Pelabuhan Munte. Perlu saya ingatkan apa-apa yang kami tinjau itu harus menjadi proritas,” tegasnya.
Senada, Anggota Komisi V, Muhammad Fauzi mengatakan baru kali ini skedul reses diserahkan ke tuan rumah.
“Pak ketua dan kami ikut skedul yang telah ditentukan. Ada beberapa hal yang harus menjadi prioritas, termasuk Pelabuhan Munte yang tidak bosan-bosannya saya sebut di hadapan Kemenhub. Tentu kita berharap ada progres ke depan,” tutur Fauzi yang juga suami Bupati Luwu Utara.
Sementara itu, Indah menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada ketua tim dan anggota komisi V yang berkunjung ke Kabupaten Luwu Utara di masa persidangan III.
“Tentu ini kesempatan yang baik bagi pemerintah daerah untuk menyampaikan ucapan terima kasih atas semua dukungan yang diberikan terutama pasca banjir bandang. Cukup banyak yang telah dilakukan oleh kementerian terkait yang menjadi mitra dari komisi V khususnya PUTR. Meski masih banyak PR utamanya bagaimana penanganan tiga sungai yakni Rongkong, Radda, dan Masamba, dan sudah ada dalam perencanaan PUTR,” kata Indah.
“Kami juga berharap dengan kunjungan kali ini komisi V dapat terus memberi atensi sampai semuanya dapat kita selesaikan sebagaimana perencanaan dalam dokumen R3P. Kami juga titip terkait dengan PSU karena terkait langsung dengan warga yang ada di 8 lokasi huntap yang sudah dibangun, kemudian penataan sungai terutama dalam kota mengingat etalase dari ibu kota Kabupaten Luwu Utara,” lanjut bupati perempuan pertama di Sulsel ini.
Bupati yang karib disapa IDP ini juga berharap, Presiden RI berkenan meresmikan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendung Baliase yang pembangunannya hampir tuntas. Bendung tersebut mengairi kurang lebih 21.000 hektar lahan persawahan.