Online24, Makassar – Rencana pemasangan internet berbasi satelit atau Starlink di lorong oleh pemerintah kota (Pemkot) Makassar mendapat reaksi dari berbagai kalangan.
Ide Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto yang bertujuan menggantikan jaringan WiFi yang sebelumnya telah terpasang di sejumlah lorong di kota dengan jaringan internet Starlink yang diklaim memiliki kecepatan mencapai 200 Mbps.
Menanggapi hal tersebut, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Yeni Rahman menolak adanya upaya pemasangan jaringan internet Starlink tersebut. Dimana menurutnya, ada beberapa program lain yang harus lebih diperhatikan selain pemasangan Starlink.
“Jangan mi starlink jauh dudu’i (sekali),” kata anggota DPRD Komisi D itu, saat dikonfirmasi, Sabtu (06/07).
Diketahui, rencana penggunaan jaringan internet Starlink ini juga dimaksudkan untuk mendukung program pemerintah “Jagai Anakta” dengan memantau pergerakan anak-anak di lorong melalui CCTV yang dapat terhubung dengan telepon seluler. Namun, Yeni menganggap masalah utama adalah bagaimana cara mendidik anak-anak agar lebih bijak dalam menggunakan smartphone.
“Yang menjadi masalah besar kita adalah bagaimana anak-anak itu, bisa bijak dalam menggunakan HP jadi bukan jaringannya yang diperbaiki tapi yang perlu diperbaiki adalah bagaimana anak-anak itu bijak dalam menggunakan HP,” cetusnya.
Yeni menyoroti krisis besar yang saat ini dihadapi, yaitu kecanduan smartphone di kalangan anak-anak, yang telah menimbulkan keluhan dari banyak orang tua.
“Anak-anak tanpa HP seperti dia tidak bisa hidup, inikan masalah. Dengan adanya internet mereka sudah tidak pulang lagi,“ ujarnya.
“Penggunaan HP disekolah pun belum optimal, buktinya anak-anak menggunakan HP lebih banyak mainnya daripada pembelajarannya. Coba kita tantang anak-anak mahasiswa melakukan survei apa efek penggunaan HP disekolah, sejauh mana dampak positifnya,” lanjut Yeni.
Selain itu, Yeni menuturkan bahwa tugas Pemkot saat ini seharusnya lebih difokuskan pada bagaimana membantu anak-anak yang tamat sekolah untuk melanjutkan pendidikan atau mendapatkan pekerjaan, terutama bagi yang tidak memiliki keterampilan.
“Apa yang harus dilakukan pemerintah kota? Itu dulu bukan sok gagahan Makassar sudah bagus tawwa, ada jaringnnya dimana-mana, untuk apa? Kalau masih banyak yang susah,” tegasnya.
Seharusnya, kata Yeni yang perlu diperbaiki adalah fasilitas umum yang dapat mengakses internet misalnya untuk pendaftaran atau mendapatkan pelayanan online.
“Tapi memang perlu pelayanan yang bagus, di tempat-tempat pelayanan seperti puskesmas kantor-kantor pemerintahan tidak boleh lalot,” imbuhnya.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar, Danny Pomanto merencanakan pemasangan internet berbasis satelit Starlink di 10 titik di kota Makassar, dengan enam titik di wilayah kepulauan Kecamatan Sangkarrang dan empat titik di daratan Makassar. Untuk pengadaan Starlink, Pemkot mengalokasikan anggaran sebesar Rp12 miliar. Namun, dalam tahap uji coba dan pengadaan pada 10 titik itu, belum menggunakan anggaran APBD melainkan biaya operasional Wali Kota Makassar.