Bupati Maros Chaidir Syam Dukung Program Inklusif dalam Musrenbang Khusus dengan BaKTI

banner 468x60

Online24,Maros,-Bupati Maros, Chaidir Syam, menghadiri kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) khusus yang diselenggarakan oleh Yayasan BaKTI di Café Alfayyad, Kelurahan Ada Tongeng, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, pada Selasa (26/11/2024).

 

Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan perencanaan pembangunan yang lebih inklusif bagi masyarakat Maros, dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan pemangku kepentingan.

 

Dalam sambutannya, Bupati Chaidir Syam menyampaikan dukungannya terhadap program ini. Ia menegaskan pentingnya diskusi untuk menghasilkan peraturan yang akan diajukan ke Bappenas guna memperbaiki proses perencanaan pembangunan di Kabupaten Maros.

 

“Yang paling utama dengan musrenbang khusus ini, perjuangan kita untuk menjadikan Kabupaten Maros sebagai kabupaten inklusi bisa terwujud,” ujar Chaidir.

 

Setelah memberikan sambutan Bupati Maros, Chaidir Syam membuka secara resmi diskusi khusus perencanaan musrembang tersebut.

 

“Ini merupakan sebuah inovasi, maka dari itu secara resmi saya membuka perencanaan musrembang khusus ini,mudah mudahan kita dapat mewujudkan legacy dalam pembangunan khusus, kita juga telah bekerja sama dengan 3 kementrian, seperti balitbanda, kemendagri, kemenkeu untuk membuat musrembang ini” ujarnya.

 

Sementara itu Kordinator Program Inklusi,Ismawati mengatakan Program INKLUSI-BaKTI yang diusung oleh Yayasan BaKTI ini bertujuan untuk mendukung kebijakan, perencanaan, dan pelayanan publik yang inklusif.

 

“Kegiatan diskusi persiapan musrembang khusus ini kita laksanakan dengan tujuan untuk mendukung kebijakan, perencanaan, dan pelayanan publik yang inklusif,” jelasnya.

 

Ismawati menambahkan Program ini juga mendapat dukungan dari Pemerintah Australia dan dikoordinasikan oleh Bappenas melalui Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan.

 

“Program ini berfokus pada pencapaian tujuan pembangunan yang lebih luas, yaitu memastikan tidak ada kelompok yang tertinggal dalam pembangunan, serta mendorong lebih banyak kelompok marginal untuk berpartisipasi dan mendapat manfaat dalam pembangunan sosial, budaya, ekonomi, dan politik di Indonesia,”tambahnya.

 

Ia menyebut, jika hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, hak penyandang disabilitas, serta inklusi sosial.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *