Online24jam, Makassar, – Kelompok 18 LLDIKTI Wilayah IX berhasil menyelenggarakan Pelatihan Digitalisasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) sebagai bagian dari program Hibah Pembinaan SPMI Perguruan Tinggi oleh Direktorat Jenderal Belmawa Kemendikti Saintek. Kegiatan ini merupakan program ke-6 yang dilaksanakan pada 24–26 November 2025 di Hotel Favor Makassar, Jl. Lasinrang No. 15, Mangkura.
Institut Teknologi Pertanian (ITP) Takalar ditunjuk sebagai koordinator pelaksanaan kegiatan, sekaligus bertanggung jawab memastikan seluruh rangkaian berjalan lancar dan memberikan dampak bagi perguruan tinggi peserta.
Adapun peserta Kegiatan yang tergabung dalam kelompok 18 perguruan tinggi di wilayah LLDIKTI IX, yaitu: Institut Teknologi Pertanian, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusantara Makassar, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Fatima Parepare, Institut Batari Toja Bone, Institut Teknologi Sains dan Bisnis Muhammadiyah Selayar, Universitas Nahdatul Ulama Sulawesi Tenggara, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Datu, Pemateri dan Topik Pelatihan
Pelatihan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidang tata kelola, manajemen mutu, dan digitalisasi perguruan tinggi, yaitu: Prof. Dr. Ir. H. Zakir Sabara, S.T., M.T., IPU, Asean Eng (System Tata Kelola Perguruan Tinggi Berbasis Digitalisasi), Ir. Syamsuddin Yani, S.T., M.T., Ph.D., IPM, Asean Eng (Sistem Manajemen Mutu dalam Peningkatan Daya Saing Perguruan Tinggi (Kebijakan SPMI dan SPME).
Dr. Syaharullah Disa, S.Kom., M.T. (Mekanisme Pengisian dan Verifikasi Dokumen Mutu pada Aplikasi Pelaporan SPMI), dan Dr. H. Syamsari, S.Pt., M.M (Pentingnya Penyiapan Kemampuan Penerapan Sistem Informasi bagi Lulusan Perguruan Tinggi di Era Digitalisasi).
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Dr. Ir. Ihwan Andi Patiroy, S.P., S.H., M.M., M.H., IPM, selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama ITP. Beliau menegaskan pentingnya digitalisasi dan tata kelola mutu yang adaptif untuk memperkuat daya saing perguruan tinggi.
Pada hari ketiga, kegiatan ditutup oleh Rektor ITP Takalar, Dr Hj Irma Andriani S.Pi M.Si. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa SPMI bukan hanya sistem administrasi, melainkan membentuk karakter dan budaya mutu dosen.
“Beruntunglah Bapak/Ibu semua yang terlibat dalam kegiatan ini. SPMI sejatinya bermuara pada pembentukan karakter dosen yang bermutu dan berdaya saing. Ini adalah proses pembelajaran yang terus berlanjut, long life training. Menjadi dosen berarti terus belajar, sepanjang hayat, bukan sekadar bekerja di kampus.”
Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam setiap proses peningkatan mutu, “Kita bersyukur karena Kemendikti Saintek menyediakan sistem yang memfasilitasi kolaborasi seperti ini. Mulai dari penyusunan proposal, pelatihan, hingga proses evaluasi. Prinsip kerja kolaboratif seperti ini tidak boleh berhenti pada kegiatan ini saja. Kolaborasi harus terus memberikan dampak nyata, terutama pada aspek akademik, penelitian, pengabdian, dan pengembangan mutu berkelanjutan.”
Pelatihan Digitalisasi SPMI ini diharapkan menjadi model penguatan mutu di lingkungan perguruan tinggi, khususnya dalam memadukan prinsip manajemen mutu dengan teknologi digital. Selain itu, kegiatan ini memperkuat jaringan kerja sama antarperguruan tinggi dalam meningkatkan standar pendidikan tinggi di wilayah LLDIKTI IX.






