Online24,Maros– Wakil Bupati Maros, Andi Muetazim Mansyur, secara resmi membuka Grand Final Pemilihan Duta Anti Narkoba Kabupaten Maros yang digelar di Gedung Serbaguna Pemkab Maros, Sabtu (13/12/2025).
Ajang ini diselenggarakan oleh Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Maros bersama Ikatan Duta Anti Narkotika (Ikanara) Maros dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Maros. Kegiatan berlangsung sejak pukul 14.00 Wita hingga 23.00 Wita dan diikuti puluhan pelajar serta mahasiswa dari berbagai kecamatan.
Dari total 32 finalis, dewan juri menetapkan tiga pasang putra-putri terbaik sebagai pemenang. Juara pertama diraih oleh Muhammad Saipul Amry, mahasiswa Universitas Negeri Makassar asal Kecamatan Turikale untuk kategori putra, dan Friyang Yurdina Haris, pelajar SMKN 1 Maros asal Kecamatan Mandai untuk kategori putri.
Juara kedua putra diraih Aldi Alrizqullah, pelajar SMAN 3 Maros asal Turikale, sementara juara kedua putri diraih Ulfiyanha Nayla, pelajar SMAN 1 Maros, juga wakil Kecamatan Turikale.
Adapun juara ketiga putra diraih Muh. Balya Wahyu Ibrahim, pelajar SMAN 3 Maros asal Kecamatan Lau, dan juara ketiga putri diraih Amanda Putri Ishak, pelajar SMAN 1 Maros wakil Kecamatan Tanralili.
Ketua Granat Maros, Muhammad Bakri, dalam sambutannya menyebutkan Kabupaten Maros menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang secara konsisten menggelar pemilihan duta anti narkoba setiap tahun.
“Kegiatan ini sudah kami laksanakan selama sembilan tahun berturut-turut. Ini tidak ditemukan di daerah lain. Kami bersyukur Pemerintah Kabupaten Maros selalu memberikan dukungan penuh,” ujarnya.
Ia menjelaskan, rangkaian pemilihan duta anti narkoba telah berlangsung sejak Agustus 2025 dengan tahapan yang panjang, mulai dari pendaftaran, seleksi, proyek sosial, penampilan bakat, karantina, hingga grand final.
“Hari ini mereka resmi dinobatkan sebagai Duta Anti Narkoba Kabupaten Maros dan siap menjalankan peran di tengah masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Maros Muetazim Mansyur mengaku bangga melihat antusiasme pelajar dan mahasiswa yang terlibat aktif dalam upaya pencegahan narkoba melalui ajang tersebut.
Menurutnya, pendekatan edukatif yang melibatkan generasi muda merupakan cara yang efektif untuk membentengi remaja dari bahaya peredaran narkoba yang kian mengkhawatirkan.
“Pencegahan harus menjadi prioritas. Kalau tidak, penjara kita akan terus dipenuhi narapidana kasus narkoba. Kegiatan seperti ini sangat efektif karena menyasar langsung generasi muda sebagai objek sekaligus subjek pencegahan,” tegasnya.
Muetazim menambahkan, dampak buruk narkoba telah dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pelajar hingga aparat penegak hukum. Meski penindakan terus dilakukan, kasus penyalahgunaan narkoba masih menunjukkan tren peningkatan.
“Karena itu, selain penegakan hukum, pola pencegahan yang terukur dan berkelanjutan harus terus kita dorong bersama,” katanya.
Ia berharap, peran Duta Anti Narkoba tidak berhenti pada seremoni grand final, melainkan berlanjut melalui berbagai program edukasi dan kampanye di tengah masyarakat.
“Kami menunggu gebrakan para Duta Anti Narkoba yang dilantik malam ini. Kalian adalah garda terdepan dalam memerangi narkoba di Kabupaten Maros,” pungkasnya.

















