Menag Nazaruddin Umar Ajak MA IPNU Turun Tangan Hadapi Krisis Bangsa

Berita177 Views
banner 468x60

Online24, Jakarta – Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. Nazaruddin Umar, menegaskan bahwa bangsa Indonesia tengah menghadapi persoalan serius yang tidak dapat diselesaikan dengan pendekatan biasa. Tantangan di bidang pendidikan, kualitas sumber daya manusia, hingga ketahanan moral dinilai membutuhkan keterlibatan seluruh elemen bangsa, termasuk kalangan alumni organisasi kepelajaran.

Hal itu disampaikan Prof. Nazaruddin Umar usai mengukuhkan kepengurusan Presidium Pusat Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (MA IPNU), Sabtu (20/12), di Jakarta. Menurutnya, kondisi bangsa saat ini menuntut peran aktif kelompok intelektual dan profesional untuk turut mengambil tanggung jawab kebangsaan.

“Bangsa ini tidak sedang baik-baik saja. Kita menghadapi tantangan besar di bidang pendidikan, kualitas SDM, dan ketahanan moral. Ini tidak cukup jika hanya diserahkan kepada negara,” tegas Nazaruddin.

Prof. Nazaruddin Umar usai mengukuhkan kepengurusan Presidium Pusat Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (MA IPNU), Sabtu (20/12), di Jakarta.

Menag yang juga menjabat sebagai Rais Syuriyah PBNU itu menilai MA IPNU memiliki kekuatan besar karena dihuni para alumni dengan latar belakang keilmuan dan profesi yang beragam. Potensi sosial dan intelektual tersebut, kata dia, harus dikelola secara terarah untuk kemaslahatan umat dan bangsa.

“Saya melihat MA IPNU punya modal sosial dan intelektual yang sangat kuat. Negara membutuhkan kader-kader yang bukan hanya pintar, tetapi juga berani mengambil tanggung jawab,” ujarnya.

Lebih lanjut, Prof. Nazaruddin mengungkapkan bahwa pemerintah berkomitmen melibatkan MA IPNU bersama elemen strategis lainnya dalam kerja sama konkret, khususnya pada penguatan pendidikan, moderasi beragama, serta pembangunan manusia Indonesia yang berkarakter.

Ajakan tersebut disambut serius oleh Ketua Umum Presidium Pusat MA IPNU, Prof. Dr. Asrorun Niam Sholeh. Ia menilai pesan Menteri Agama bukan sekadar seremonial, melainkan panggilan pengabdian yang harus dijawab dengan kerja nyata.

“Ini bukan sekadar ajakan simbolik. Ini adalah amanah dan panggilan pengabdian. MA IPNU siap hadir dan berkontribusi sesuai kapasitas dan keahlian para alumni,” kata Asrorun.

Senada dengan itu, Sekretaris Jenderal MA IPNU, Idy Muzayyad, menyebut alumni IPNU telah lama berkiprah di berbagai sektor strategis nasional. Menurutnya, pengalaman tersebut menjadi modal penting untuk menjawab tantangan bangsa secara kolektif.

“Alumni IPNU ada yang menjadi kepala daerah, menteri, wakil menteri, hingga pimpinan lembaga negara. Ini kekuatan besar jika disinergikan untuk kepentingan bangsa,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Presidium Pusat MA IPNU, Rizal Syarifuddin, menilai pernyataan tegas Menteri Agama menjadi penegasan arah gerak MA IPNU ke depan. Ia menekankan pentingnya kerja-kerja konkret dibanding sekadar wacana.

“Ketika Menag menyatakan bangsa ini membutuhkan kader yang siap turun tangan, itu pesan moral yang sangat kuat. MA IPNU harus membuktikan diri sebagai bagian dari solusi,” tegas Rizal.

Dosen Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar tersebut menambahkan, kontribusi MA IPNU perlu difokuskan pada penguatan pendidikan, pengembangan sains dan teknologi, serta pembangunan SDM unggul yang berakar pada nilai keislaman dan kebangsaan.

“IPNU sejak awal mendidik kader untuk berpikir dan bertindak. Hari ini adalah momentum bagi alumni untuk menjawab panggilan zaman,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *