Online24, Jakarta – Pandemi Corona atau COVID-19 yang menerpa seluruh lapisan dalam masyarakat tak hanya berdampak pada sisi kesehatan, namun juga aktivitas kehidupan berbagai kalangan, termasuk dalam kegiatan keagamaan. Marbut atau penjaga masjid adalah salah satu profesi yang juga turut merasakan imbas dari pandemi tersebut.
Dewan Masjid Indonesia (DMI) mendukung upaya sosial yang digalang oleh Tawaf TV melalui kegiatan “Tausiah Peduli Marbut”. Acara yang digelar secara virtual pada Minggu (5 Juli 2020) ini bertujuan untuk menggalang dana bagi para marbut di berbagai wilayah di Indonesia.
Nyaris tiadanya kegiatan ibadah di masjid-masjid sejak beberapa waktu lalu, mau tak mau sangat berpengaruh terhadap pendapatan para marbut yang selama ini berasal dari sebagian sumbangan, infaq atau sedekah para jamaah masjid.
Dalam pengantar yang disampaikan secara langsung dan virtual, Wakil Ketua DMI Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi (Pol.) Purnawirawan (Purn.) Drs. H. Syafruddin, M.Si, menyoroti pentingnya peran para marbut dalam merawat masjid dan sekaligus berdiri dalam garda terdepan pencegahan penyebaran Corona di lingkungan masjidnya.
Seorang marbut menjaga kebersihan sekaligus menjadi salah satu unsur penanggungjawab segala kegiatan ibadah di masjid. “Selama tiga bulan terakhir ini, boleh dikatakan tak ada aktivitas ibadah di masjid, namun para penjaga masjid atau marbut, tetap melaksanakan tugasnya.
Mereka tetap menjaga masjid, membersihkan masjid dan tetap berada di masjid dalam rangka menjaga agar masjid tetap bersih, tertata dan terjaga, dalam rangka memberi kenyamanan para jamaah dalam melaksanakan ibadah di setiap waktu salat.”, papar H. Syafruddin dalam sambutannya.
Karenanya, DMI menyampaikan apresiasinya atas penggalangan donasi bagi para marbut yang selama ini terus bekerja meski pandemi masih belum usai. DMI berharap, tak sedikit donatur dan hamba Allah yang tergerak hatinya dan memberi perhatian kepada hampir 3 juta orang marbut di Indonesia.
“Saya teringat, ketika saya berusia 12 tahun, saya juga menjadi marbut masjid. Jadi saya bisa memahami dan mengetahui betul bagaimana keseharian dan kehidupan para marbut masjid. Setiap hari mereka harus menjadi orang pertama berada di masjid, mulai memasuki waktu Subuh hingga usai salat Isya di malam hari, bekerja secara tulus dan ikhlas.”, kenang H. Syafruddin.
Donasi yang tergalang melalui platform Kitabisa ini akan disalurkan Tawaf TV ke para marbut masjid melalui Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Forum Silaturahmi Takmir Masjid dan Musalla Indonesia (Fahmi Tamami).
Penggalangan dana ini dapat diakses melalui tautan berikut: https://kitabisa.com/campaign/pedulimarbut