Usaha Membatik Bumdes di Maros Bantu Warga Ditengah Pandemi

Bisnis, Ekbis, Ekonomi96 Views
banner 468x60

Online24, Maros – Sejumlah ibu rumah tangga di Desa Sudirman, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, memproduksi kain batik bernuansa alam.

Produksi kain batik ini merupakan program strategis dari Desa sudirman melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) tujuannya untuk meningkatkan tarif ekonomi masyarakat minim penghasilan, apalagi disaat pandemi wabah Covid-19 seperti sekarang.

Menanggapi hal ini, Kepala Desa Sudirman Lenni Marlina mengatakan dana desa yang diperoleh setiap tahunnya ini telah berhasil memandirikan Ibu rumah tangga (IRT) dalam membantu perekonomian keluarga, sebab mereka memiliki keterampilan makanya kami memberikan wadah yang disokong dari dana desa.

” Melalui Badan usaha milik desa, kami mempekerjakan para ibu rumah tangga untuk membantu perekonomian keluarganya, khususnya saat pandemi covid-19 seperti saat ini, alhamdulillah sekarang mereka mulai mandiri memiliki penghasilan sendiri dan dapat membantu dalam mengatasi perekonomian keluarga. Ungkap Lenni Marlina.

Saat ini terdapat 15 orang ibu rumah tangga telah bekerja di Bumdes Bina Aril, mereka setiap harinya memproduksi kain batik corak khusus bermotif alam.

” Batik yang kami hasilkan disini bertema alam, limbah daun kita manfaatkan sebagai corak sementara beberapa pohon seperti kayu mahoni kami rebus selama 8 jam untuk selanjutnya digunakan sebagai pewarna alami dari ekstrak tumbuhan, semuanya alami tanpa bahan kimia”. Ujar Lenni

Untuk proses produksi kain batik bernuansa alam, ibu rumah tangga di desa sudirman membutuhkan waktu selama satu pekan, sebab proses membatik harus membutuhkan ketelitian khusus agar hasil yang didapatkan nantinya bisa berkualitas.

” Sekali memproduksi kami membutuhkan waktu selama kurang lebih satu minggu, karena kita harus menyediakan bahan terlebih dulu, kainnya juga kita pesan secara khusus seperti kain sutera, ketelitian pun menjadi yang utama agar hasilnya bisa bersaing dipasaran”. Jelas Kepala Desa Sudirman saat ditemui (14/07/20)

Hasil dari produksi kain batik bernuansa alam ini kemudian diolah menjadi berbagai aksesoris kekinian seperti Kemeja batik, tas wanita, sarung dan aksesori lainnya. Harganya pun bervariasi mulai dari 50 ribu sampai dengan yang termahal 800 ribu tergantung kain yang digunakan.

” Hasil kerajinan batik ibu – ibu disini kita buat menjadi aksesoris kekinian yang lebih bernilai ekonomis seperti baju batik, kemeja batik, tas wanita, sepatu, dompet, jilbab dan aksesoris lainnya, harganya pun bervariasi tergantung kain yang digunakan, paling mahal itu bila bahan utamanya menggunakan kain sutera”. Tutupnya.

(Achmad)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *