Online24, Makassar – Ketua DPRD Kota Makassar, Rudianto Lallo meminta pemerintah kota mendorong perbaikan sektor pendidikan, baik kualitas maupun dari sisi kuantitas.
“Ini adalah adalah amanah yang sangat besar diberikan kepada saya untuk memimpin lembaga ini (Dewan Pendidikan),” kata Rudianto di Balai Kota Makassar, Kamis, 30 Juli 2020.
Ketua Dewan Pendidikan Makassar ini menyebut setelah melakukan interaksi, orang-orang yang ada di Dewan Pendidikan ini memiliki semangat dan kepedulian yang sama untuk memperjuangkan masa depan pendidikan di Makassar.
“Memang masih begitu banyak persoalan yang menjadi pekerjaan rumah kita bersama, apalagi saat ini kita dihadapkan pada persoalan pandemi Covid-19 yang mengharuskan anak-anak kita menempuh pendidikan dengan sistem pembelajaran jarak jauh,” kata dia.
Rudianto menilai, hal itu membawa persoalan baru yang menuntut segera untuk menemukan solusinya.
Diketahui, Dewan Pendidikan Makassar memiliki tugas dalam melakukan kajian dan memberi masukan dan pertimbangan terhadap pemerintah demi peningkatan kualitas pendidikan di Makassar.
Sementara, Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin mengatakan hal paling mendasar yang tidak boleh ditawar yakni kewajiban belajar sembilan tahun untuk anak-anak usia sekolah.
“Apapun itu, tidak boleh ada yang tidak sekolah. Ini yang saya tekankan ke Ibu Kadis Pendidikan bahwa harus ada solusi yang disiapkan untuk memastikan semua anak-anak kita mendapatkan haknya untuk sekolah,” ungkap Rudy.
Rudy menyebut keterbatasan anggaran, infrastruktur, gedung sekolah, serta ketersediaan jumlah guru tak menjadi alasan untuk menghalangi adanya anak yang tidak bisa mengakses bangku pendidikan.
“Jika tidak ada rotan akarpun jadi, itu prinsip yang harus kita gunakan,” ungkapnya.
Demikian pula masalah pembelajaran jarak jauh yang saat ini harus ditempuh menyusul pandemi Virus Covid-19 di Makassar juga menjadi pembicaraan serius dalam pertemuan ini.
Menurut Rudy, urusan pendidikan harus betul-betul diseriusi sebagai prioritas kebijakan yang fundamental.
“Bicara pendidikan itu bicara masa depan. Tidak ada pemerintahan yang tidak menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama,” kata dia.
Ia mengatakan jangan pernah menyia-nyiakan satu anak yang tidak sekolah hanya karena masalah biaya dan masalah lainnya.
“Anak adalah aset kita, semua yang masuk sekolah harus punya tempat, makanya kerjasama dengan swasta juga harus lebih dikuatkan,” pungkasnya. (*)