Online24, Makassar – Meski hanya meraih medali perunggu di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021, pesilat Sulawesi Selatan tetap membanggakan. Lima atlet yang diturunkan telah menunjukkan performa terbaiknya. Sayang hanya satu medali yang bisa dibawa pulang.
Adalah Ria Hasyriani Hasyim yang sukses mempersembahkan medali perunggu di ajang olahraga nasional terakbar ini. Ria yang juga mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Makassar itu turun di kelas D puteri 60-65 kilogram berhasil menjadi yang terbaik ketiga di kelas ini.
Selain Ria, pesilat Sulsel lainnya yang memberi harapan di PON adalah Hamry. Sayangnya Hamry dicurangi pesilat tuan rumah saat berlaga di GOR Toware Papua. Itu karena pesilat Papua menendang bagian bawah perut (kemaluan) Hamry. Protes official IPSI Sulsel pun tidak diterima tim juri. Bahkan karena menderita kesakitan, Hamry harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yowari di Jayapura.
Ketua Ikatan Pencat Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Sulsel, Prof Hasnawai Haris mengapresiasi perjuangan pesilat Sulsel di ajang PON Papua. Menurut dia, meski hanya pulang dengan satu medali perunggu, pesilat-pesilat Sulsel tetap membanggakan.
“Salut dan apresiasi setinggi-tingginya terhadap atlet dan pelatih yang telah berjuang dengan maksimal di PON Papua. Medali perunggu yang dipersembahkan Ria sudah menjadi kesyukuran,” kata Hasnawi.
Wakil rektor bidang akademik Universitas Negeri Makassar itu mengaku akan tetap melakukan evaluasi setelah penyelenggaraan PON usai. Ke depan, kata dia banyak event olahraga nasional yang akan diikuti pesilat-pesilat Sulsel.
Hasnawi menambahkan selain membanggakan, medali perunggu di PON Papua juga menjadi tanda kebangkitan pencak silat Sulsel. Apalagi pada PON di Bandung Jawa Barat lima tahun lalu, Sulsel pulang tanpa satu medali pun.
