Online24jam, Makassar, – Jumat Berkah di Perumda Pasar Makassar Raya (Karya) diwarnai dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dalam kegiatan tersebut seluruh element Perumda Pasar Makassar bersama sama menyimak hikmah Maulid yang digelar diruang rapat Perumda Pasar Makassar.
Acara yang digelar setelah sholat Jumat tersebut berlangsung khidmat dan penuh canda dan dihadiri Dewan Pengawas beserta seluruh jajaran Direksi dan para Kabag, kasub dan staff.
Plt Direktur Utama Perumda Pasar, Syamsul Bahri, S.E menyampaikan bahwa kegiatan ini terlaksana karena inisiatif para pegawai dan sejumlah Kepala Pasar.
“Pada kesempatan ini saya tak lupa berterimakasih kepada teman-teman yang sudah berinisiatif melaksanakan kegiatan ini. Terkhusus H. Risal Kabag SDM dengan tenaga dan pikirannya yang telah berupaya mendekorasi semua ini. Dan seluruh kepala bagian. Kami dari Direksi tidak ada sama sekali yang mencampuri atau instruksi nyata. Termasuk semua bingkisan bakul ini dari sejumlah unit. Kami tentu merasa bangga.” Ujarnya.
Harapannya dengan adanya kegiatan ini ada hikmah dan manfaat untuk seluruh jajaran Perumda Pasar. Sesuai tema yang diangkat “Dengan Semangat Hikmah Maulid Kita Bangun Persaudaraan dan Ukhuwah Islamiah”.
Sementara, Ustas Syukuran Subaek dalam hikmah Maulidnya mengatakan boleh beda pendapat terkait pelaksanaan Maulid Nabi akan tetapi jangan saling menuding bahwa itu dosa itu bi’da karena tidak dilakukan oleh Nabi.
“Kalau dasarnya adalah karena tidak dilakukan oleh Nabi, Maka Handphone jangan digunakan dong. Karena itu belum ada dijaman Nabi. Jika demikian kita semua masuk neraka? Justru kehadiran Handphone banyak memberikan kemudahan bagi kita. Tinggal bagaimana kita bijak menggunakannya.” Terang ustas yang banyak mengeluarkan guyonan ini.
“Maulid di Sulsel itu unik, tidak sebatas perayaan dan assesoris. Selain jadi tradisi juga ada bermanfaat dan punya nilai atau simbol-simbol. Misal telur simbol kehidupan, Pisang simbol pemanfaatan dalam kehidupan, ember dan songkolo makna kekuatan dan kehormatan, tolong menolong bukan saling todong. dan ayam sebagai simbol kedisiplinan. Dan yang paling utama perayaan Maulid memberikan kita pelajaran dari kehadiran Rasulullah SAW.” Tutupnya.
