“Klaster Buka Puasa” Wartawan Senior di Makassar Positif Corona

Kesehatan2 Views
banner 468x60

Online24jam, Makassar, – Kabar mengejutkan dari dunia jurnalistik. Seorang wartawan senior Silahuddin Genda, tiba-tiba membuat pernyataan yang sulit dipercaya. Bagaimana tidak, mantan redaktur Ujungpandang Expres tersebut, melalui akun Facebooknya menyatakan dirinya Positif Corona. Rabu, (3-6-2020).

Ia mengumumkan dirinya positif Covid-19 setelah menjalani serangkaian hasil tes. Awalnya dikisahkan setelah menghadiri silaturahmi sejumlah wartawan senior di Perumahan Dosen Tamalanrea Makassar dua hari sebelum Lebaran Idulfitri 1441 H pekan lalu. Bahkan saat itu ia meminta para wartawan yang hadir di acara tersebut untuk memeriksakan dirinya ke petugas Covid-19. Ia memang tergolong orang yang paling rajin mengingatkan teman-temannya untuk menjaga kesehatan.

“Inimi org yg paling introvert di masa pandemi ini, herannya Krn terpapar padahal social dan physical distancingnya jgnmi dibilang.” ujar Accank jurnalis Antara.

Sebelumnya, dikabarkan pada pertengahan ramadhan, ia sama sekali tidak pernah beraktivitas di luar rumah. Bahkan sering melarang orang untuk berkunjung selama pandemi. Waktu pertemuan memenuhi undangan di Perumdos, dia juga sangat menjaga diri untuk tidak kontak fisik dengan siapapun. Lengkap dengan masker, intinya semua protokol dijalankan, tapi hasilnya tetap positif.

Berikut isi pesannya di Facebook,

Assalamu alaikum wr wb.

Hari ini, hasil swab saya dinyatakan positif setelah menjalani perawan isolasi di RS Sayang Rakyat Makassar.

Di luar dugaan, selama ini saya sudah jarang ke Makassar krn hanya bekerja WFH baik kuliah kampus maupun koordinasi teman2 di Graha Pena.

Tapi, pada Jumat — dua hari jelang lebaran Idulfitri — saya menerima chat dr rekan bos yg saya tdk perlu sebut namanya utk buka puasa di kawasan perumdos Tamalanrea.

Saya bertemu rekan-rekan pimpinan media di sana. Meja hanya terbatas, 2 ditempati 4 orang setiap meja. Saya banyak diskusi dan akhirnya pamit kembali ke rumah masing2.

Saya tancap gas segera menuju Pangkep. Sesampai di rumah sekitar pukul 22.00, saya cuma ganti pakaian dan membersihkan diri, tetapi kepala saya mulai sakit.

Saya tanya istri saya “sakit kepalaku”..
Keesokan harinya, saya langsung mandi.
Usai mandi, badan saya mulai panas. Saya pikir, ini demam biasa karena dua pekan saya begadang mengisi d4 dan d5 deskripsi diri utk serdos saya.

Saya menyopiri istri saya membawa sembako ke keluarga dan kerabat. Tapi, saya pulang cepat krn badan saya makin panas.

Hari Selasa, saya ke dokter praktik karena baru buka pasca lebaran.
Saya cek darah dinyatakan kecapean.
Saya pikir ini gejala tyfus. Malam terus saya lalui dan minum obat penurun panas, tapi tdk ada kemajuan. Jumat lalu saya berinisiatif ke rumah sakit untuk rapid test, hasilnya negatif.

Karena demam saya tdk menurun, saya langsung ke UGD RS Pangkep pada Minggu. Saya ambil darah kembali dan hasil rapid dinyatakan reaktif. Hasil foto torax juga ada kesan pneumenia. Saya ditelpon Dirketur Rumah Sakit diskusi dan menyarankan saya isolasi perawatan. Dirujuklah saya ke RS Sayang Rakyat.

Kini saya sudah lima hari berjuang melawan virus ini. Sekalian saya ingin sampaikan kepada keluarga dan rekan sejawat saya yang pernah kontak pada Jumat dan Sabtu itu, sebisa mungkin pergi cek darah ke rumah sakit terdekat, karena hal seperti bisa saja menyerang siapa pun.

Sejak dua hari lalu, banyak teman2 mengontek saya dan memberi support. Bahwa insya Allah saya akan mampu melewati semua ini dengan semangat dan tentunya perbanyak makanan begizi agar imun saya tdk drop. Ya juga saya tak henti2nya untuk berdoa kepada Allah, karena semua ini terjadi atas kehendakNya… saya berharap doa dan rekan2 saya untuk membantu doa agar bisa kembali dengan selamat…. aminnn

RS. Sayang Rakyat, 02 Juni 2020.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *