Online24, Makassar – Setelah mendirikan Rumah Sakit Darurat Covid-19, Relawan Gabungan yang berasal dari beberapa Lembaga sosial dan kemanusiaan Kembali berinisiatif mendukung penanganan pasien Covid-19 di Kota Makassar. Inisiatif tersebut dengan mendirikan Kembali RS darurat kedua setelah di RS Sayang Bunda Makassar, yakni lantai 3 dan 4 Rumah Sakit Wisata Universitas Indonesia Timur, Jalan Abdul Kadir Makassar, mulai Kamis (04/06/2020) lalu.
Diantara Lembaga yang bergabung antara lain Para Relawan Indonesia (PRI), Wahdah Islamiyah, Peduli Dakwah, Tim Bantuan Medis Fakultas Kedokteran beberapa perguruan tinggi di Makassar, dan Lembaga lainnya.
Menurut dokter Hisbullah selaku ketua tim relawan, pengalihfungsian RS Wisata UIT sebagai RS darurat Covid-19 sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah Provinsi Sulsel dalam melakukan karantina terhadap tenaga Kesehatan dan pasien Covid-19.
Dia menyebutkan, beberapa hari ke depan, pemerintah Provinsi Sulsel akan menutup semua tempat karantina tenaga Kesehatan Covid-19, maka harus dipersiapkan lokasi karantina alternative. Khususnya adalah beberapa RS di kota Makassar yang sudah mulai mengalami overload pasien dan karantina Covid-19.
“Kita sudah siapkan untuk tahap awal ini enam belas ruangan, kemungkinan akan diisi oleh tenaga Kesehatan atau pasien Covid-19 dari beberapa rumah sakit,” ungkap dokter Hisbullah.
Dokter Hisbullah melanjutkan, kebutuhan utama selama pengalihfungsian sebagai rumah sakit darurat Covid-19 (RSDC) akan diupayakan oleh Lembaga-lembaga yang bergabung, yakni terkait pemenuhan pangan, kebutuhan medis, dan kebutuhan lainnya.
“Kami harap, semoga seluruh masyarakat bisa mensupport RSDC ini,” tutur dokter Hisbullah.
Pembukaan RSDC ini diawali dengan kegiatan rukiyah Syariyyah oleh tim relawan Wahdah Islamiyah, di lantai 3 dan 4 RS Wisata UIT yang akan dijadikan sebagai lokasi karantina dan penanganan Covid-19. Menurut penuturan Abdullah selaku relawan Wahdah Islamiyah, ruqiyah Syariah ini sangat penting mengingat perlunya persiapan ruhiyah sebelum lokasi digunakan, baik sterilisasi tempat karena lama tidak digunakan, maupun sebagai penguat persiapan RS darurat ini.
“Iya, sudah kami lakukan ruqiyah tadi, insya Allah beberapa hari ke depan tempat ini sudah bisa digunakan untuk mendukung penanganan Covid-19,” ujar Abdullah.
Selanjutnya, RSDC ini akan digunakan untuk melakukan karantina tenaga Kesehatan serta pasien Covid-19, dan sebagai tempat pelayanan terkait Covid-19.