Online24, Pangkep – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Pangkep, Andi Nirawati-Lutfi Hanafi (Anir-Lutfi) diprediksi bakal memberi kejutan pada Pilkada Pangkep 2020.
Direktur Damai Bangsa Institute, M Rusydi Arif mengatakan, potensi Anir-Lutfi mendulang suara paling besar, sebab program yang ditawarkan, paling relevan dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Pangkep.
“Untuk membangun dan membawa perubahan di Pangkep ini, diperlukan seorang sosok pemimpin yang visioner, dengan visi dan misi yang sangat argumentatif. Misalnya pemberdayaan masyarakat dan bantuan pengusaha UMKM, Rp10 juta setiap tahun. Bantuan Rp10 juta setiap KK dalam setahun. Dan itu sangat logis bagi saya, dengan sumber daya alam Pangkep yang sangat melimpah.” ujar Rusydi, Selasa (10/6/2020).
Menurutnya, Anir-Lutfi sangat jeli dalam melihat berbagai macam persoalan yang tengah dihadapi masyarakat di kabupaten Pangkep. Pasangan nomor urut 4 ini, kemudian merumuskan program, yang mampu menjawab seluruh persoalan tersebut.
“Dan saya yakin, jika masyarakat Pangkep bersatu dalam memilih calon pemimpin, yang memiliki visi dan misi seperti di atas, saya yakin Pangkep akan keluar dari zona kemiskinan,” tambahnya.
Apalagi kata Rusydi, Kabupaten Pangkep selama ini masuk dalam deretan daerah termiskin di Sulsel, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
“Hal ini terjadi karena kekuasaan ini hanya di genggam oleh segelintir orang. Dengan kekuasaannya, pemimpin ini hanya mengakomodir kerabat dan keluarga terdekat, sehingga tidak terjadinya peningkatan signifikan terhadap kondisi daerah, yang memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah ini,” jelasnya.
Apalagi kata dia, perpaduan kedua tokoh ini yang saling melengkapi.
“Melihat hasil Pileg 2019 kemarin, saya melihat potensi Andi Nirawati untuk memenangkan pertarungan Pilkada Pangkep, sangat terbuka lebar. Dengan majunya Andi Nirawati sebagai calon bupati ini, saya yakin beliau mampu membawa perubahan dan mengentaskan kemiskinan melalui program-program beliau. Dan saya melihat Anir berpotensi jadi kuda hitam dalam Pilkada Pangkep 9 Desember mendatang,” pungkasnya.
Sementara itu, pengamat Direktur Profetik Institute, Asratillah Senge mengungkapkan, Kabupaten Pangkep idealnya dipimpin figur yang punya gagasan dan program yang lebih baik lagi.
“Jika ada daerah yang punya Sumber Daya Alam yang besar, tetapi masih tetap saja miskin, bagi saya hal tersebut adalah sebuah ironi. Karena hal tersebut menunjukkan ketidakmampuan pemerintah kabupaten, sebagai pemegang mandat warga pangkep dalam mengekola potensi Sumber Daya Alam yang ada,” ujar Asratillah.
Menurut Asratillah, ada beberapa sebab dari gagalnya sebuah kepala daerahndalam mengelola Sumber Daya Alam. Pertama, tidak adanya SDM yang mumpuni dan berintegritas di dalam tubuh birokrasi pemerintah itu sendiri. Sehingga nilai lebih dari hasil pengelolaan SDA tidak dinikmati oleh rakyat.
Kedua, ketidakmampuan untuk memobilisasi modal, baik dari dalam maupun luar negeri dalam mengelola sumber daya alam.
“Tapi keduanya, sebenarnya berpangkal dari kurangnya tekad dari pemerintah dan stakeholders lainnya, dalam mengkonversi SDA menjadi kesejahteraan bagi rakyat. Modal bisa saja kurang, teknologi bisa saja tidak tersedia, atau ahli yang tepat bisa saja tidak ada dalam mengelola SDA daerah, tetapi semuanya bisa diadakan dan diatasi lalu dikelola menjadi kesejahteraan rakyat selama ada kesungguhan,” jelasnya.
Menanggapi figur baru dalam Pilkada Pangkep ini, Asratillah mengatakan, dalam pilkada Pangkep kali ini selalu ada potensi melahirkan figur baru. Karena pemilih sudah cerdas sudah bisa memilih dan memilah, mana kandidat yang tawaran programnya paling relevan bagi kebutuhan warga Pangkep saat ini.
“Kehadiran salah seorang kandidat perempuan, saya rasa membawa nuansa baru dalam kontestasi pilbup Pangkep kali ini. Dan dari segi marketing politik, kehadiran kandidat perempuan Andi Nirawati bisa dikatakan sebagai pembeda dari kandidat-kandidat lain” kata Asratillah.
“Sisa kemampuan kandidat tersebut dalam memperlihatkan kompetensinya ke masyarakat, bagaimana dia meramu tawaran-tawaran program dan merajut komunikasi politik yang apik dengan pemilih di Pangkep,” pungkas Asratillah. (*)