Online24, Jakarta – Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan maju dan sejahteranya suatu bangsa bergantung pada kualitas guru yang dimiliki oleh bangsa tersebut. Hal itu karena kemajuan dan kesejahteraan bangsa bergantung pada seberapa besar inovasi yang dihasilkan oleh bangsa tersebut.
Sementara itu inovasi hanya bisa dihasilkan melalui pencapaian ilmu pengetahuan bangsa tersebut di mana hal itu hanya bisa tercapai apabila kualitas guru sebagai penyampai ilmu pengetahuan baik mutunya.
Hal itu disampaikan JK saat memberi sambutan acara peringatan hari guru yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) yang jatuh pada tanggal 25 november 2020 bersamaan dengan hari ulang tahun PGRI yang ke 75.
“Kemajuan dan kesejahteraan suatu bangsa sangat bergantung pada seberapa besar inovasi yang dihasilkan oleh bangsa tersebut, dan inovasi hanya bisa dihasilkan melalui pencapaian IPTEK, dan semua itu sangat bergantung pada kualitas guru, semakin baik kualitasnya maka semakin baik pula pencapaian ilmu pengetahuan suatu bangsa yang tentu akan berpengaruh pada inovasinya yang berakibat pada kemajuan dan kesejahteraan bangsa tersebut” ujar JK yang memberikan sambutannya secara daring dan disiarkan melalui Chanel youtube PB PGRI pada hari sabtu 28 November 2020.
Pada kesempatan yang sama JK juga berterima kasih atas peran PGRI selama ini sebagai tempat naungan para guru sehingga guru dapat dididik dengan baik. Selain itu tak lupa pula JK mengapresiasi peran pemerintah yang terus meningkatkan anggaran pendidikannya sehingga kualiatas sekolah semakin baik.
“Saya juga berterima kasih kepada PGRI yang menjadi tempat naungan para guru yang terus mendidik para guru sehingga kualitasnya semakin baik. Juga kepada pemerintah patut kita beri apresiasi karena terus meningkatkan anggaran pendidikan sehingga kualitas sekolah menjadi semakin baik” jelas JK.
Jk juga berharap agar guru terus belajar karena ilmu pengetahuan terus berkembang untuk itu guru perlu mengikuti perkembangannya agar tidak ketinggalan. Selain itu persoalan internal guru terutama nasib guru honorer yang belum terangkat menjadi ASN segera mendapat jalan keluar. (*)