Online24, Makassar – Fitnah dan kabar hoaks tak henti-hentinya menyerang calon Wali Kota Makassar nomor urut satu, Moh Ramdhan Pomanto. Sejumlah oknum tak bertanggungjawab menyebarkan isu SARA secara masif.
Kali ini, fitnah keji berupa tudingan kesyirikan dialamatkan ke Danny. Alasannya, Danny yang di Pilwalkot Makassar 2020 itu berpasangan dengan Fatmawati Rusdi menghadiri undangan dalam sebuah acara yang diadakan Gerakan Masyarakat Sanata Dharma Nusantara (Gema Sadhana). Acara tersebut digelar di Sungai Jeneberang, Kecamatan Tamalate, Makassar, Rabu, (2/12/2020) lalu.
Sebuah gambar pun beredar, bertuliskan seruan untuk tidak memilih pemimpin musyrik, ditambah dengan sebuah link berita sebagai penguat tudingannya.
Bukan hanya itu, Danny juga difitnah jika seolah-olah di dizalimi. Bahkan oknum pendukung Appi-Rahman memposting sebuah kata-kata ke group WA yang lagi-lagi menyerang Danny tanpa dasar. Menuding jika selebaran yang beredar adalah kerjaan tim Danny-Fatma. Padahal kenyataannya tidak demikian.
Serangkaian fitnah keji terhadap Danny tersebut jadi perhatian pemuka agama Kota Makassar, Muhammad Iqbal Djalil. Menurutnya, sebagai pemimpin berinteraksi dengan semua pihak adalah sebuah keharusan.
“Sebagai umat Islam, sebelum, dan saat, serta setelah menjabat sebagai Wali Kota Makassar, Bapak Danny Pomanto banyak bercengkerama dan berkomunikasi dengan para alim ulama dan para ustadz. Tentu beliau sudah sangat paham tentang wilayah aqidah dan muamalah atau berkaitan dengan interaksi dengan semua pihak,” kata Ustadz Ije, panggilan karibnya, Kamis (3/12/2020).
“Tentu sebuah kehormatan bagi Bapak Danny Pomanto. Apalagi beliau diundang dan didaulat melepas sejumlah bibit ikan, dengan harapan dapat menjaga ekosistem kawasan, sehingga masyarakat nantinya bisa menikmati bibit ikan itu. Niat dan ikhtiarnya sampai di situ,” tambah pimpinan Pondok Pesantren Darul Aman Gombara itu.
Menurut Ustadz Ije, Danny adalah sosok yang pernah dan akan kembali menjadi pemimpin bagi semua kelompok di Kota Makassar. Sehingga tidak boleh ada penolakan atau pun kecenderungan hanya pada satu kelompok semata.
“Nilai-nilai toleransi yang tinggi dalam beragama di tengah masyarakat semestinya tetap dikedepankan. Kami pun sebagai pihak yang menjadi bagian dari Pak Danny Pomanto tentu akan mengingatkan tentang wilayah aqidah dan muamalah tersebut,” jelas mantan anggota DPRD Kota Makassar dua periode itu.
Menurut Ustadz Ije, menghukum orang dengan tuduhan kemusyrikan tentu harus menggunakan dalil. Sehingga jika ada pihak yang asal menuduh, maka tuduhan itu bisa saja kembali kepadanya.
“Makanya saya meminta kepada semua pasangan calon beserta dengan pendukung dan simpatisannya agar berkompetisi secara sehat dalam Pilkada Makassar ini. Jangan melakukan cara-cara kotor, picik, dan tidak elegan, hingga menghalalkan semua cara untuk mencapai kemenangan, sebab tentu hal itu jauh dari keberkahan,” demikian founder Ije Squad itu.