Bontoa Jadi Lokasi Pilot Project Penuntasan Stunting di Maros

Nasional, News414 Views
banner 468x60

Online24,Maros — Pemerintah Kabupaten Maros terus menggalakkan upaya penuntasan stunting melalui berbagai program strategis. Salah satunya adalah pelaksanaan Gerakan Tuntas Stunting yang dilaksanakan oleh Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan di Rumah Gizi Masita, Kelurahan Bontoa, Kecamatan Mandai, Selaa (5/8/2025).

 

Bupati Maros, H.A.S. Chaidir Syam, menjelaskan bahwa kegiatan ini mendapat dukungan dari pihak swasta, seperti Yakult, dalam bentuk pemberian makanan bergizi bagi balita dan ibu hamil.

 

“Walaupun Kelurahan Bontoa ini bukan lokus akselerasi stunting, karena jumlah balita stunting hanya 31 anak, tetapi wilayah ini memiliki jumlah penduduk terbesar di Kabupaten Maros, dengan 1.464 balita dan 228 ibu hamil. Maka dari itu, upaya pencegahan harus tetap dilakukan agar mereka tumbuh sehat dan ibu-ibu hamil tidak melahirkan bayi stunting,” ungkap Bupati Chaidir.

 

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Sulawesi Selatan juga hadir dan menyatakan bahwa Kelurahan Bontoa akan dijadikan pilot project penanganan stunting secara tuntas. Gubernur bahkan memberikan apresiasi dan menyatakan komitmen untuk mendukung program ini secara konkret.

 

“Gubernur berkomitmen memberikan bantuan tambahan makanan bergizi, khususnya untuk balita di Kelurahan Bontoa dan Kecamatan Mandai yang memiliki sekitar 500 anak stunting. Bantuan ini akan disalurkan melalui bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi,” tambahnya.

 

Bupati Maros juga mengingatkan masyarakat untuk mendukung program-program ini secara aktif.

 

“Ada imbauan dari pemerintah mulai tanggal 1 Juli kemarin, dan ini harus kita tindak lanjuti bersama demi generasi masa depan Maros yang lebih sehat dan sejahtera,” tutupnya.

 

Tak hanya fokus pada isu stunting, Pemkab Maros juga mendapat dukungan dari Gubernur untuk beberapa program strategis lainnya. Anggaran tersebut sebanyaj Rp8 miliar.

 

“Termasuk Pembebasan Lahan Jembatan di Pasar Sentral Maros Jembatan yang berada di dekat Pasar Sentral Maros akan diperluas menjadi jembatan kembar. Untuk itu, Pemprov Sulsel menyiapkan anggaran sekitar Rp8 miliar untuk pembebasan lahan di area seperti depan warung Coto Dili dan sekitarnya,” tambahnya.

 

 

“Jembatan ini sangat penting karena sering menjadi titik kemacetan akibat penyempitan jalan,” jelas Bupati.

 

 

Kemudian ada perbaikan Lapangan Gollae di Desa Alatengngae, Kecamatan Bantimurung yang tiap tahun tergenang banjir.

 

“Gubernur juga memberikan bantuan antara Rp2 miliar hingga Rp2,5 miliar untuk perbaikan lapangan Gollae, yang setiap tahunnya menjadi pusat turnamen sepak bola Karang Taruna. Dan yang terakhir, Pembinaan UMKM Lokal juga mendapat dukungan dalam bentuk pembinaan khusus dari Pemprov,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *