Mendes PDTT & Wamen Koperasi Resmikan Peletakan Batu Pertama Kopdes Merah Putih di Maros

Nasional, News54 Views
banner 468x60

Online24,Maros – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi RI, Yandri Susanto, bersama Wakil Menteri Koperasi dan UKM RI Farida Farichah, melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gerai Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Desa Bonto Mate’ne, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros.

 

Acara groundbreaking ini turut disaksikan Bupati Maros Chaidir Syam, Wakil Bupati Maros, jajaran Muspida Pemkab Maros, serta perangkat desa setempat.

 

Dalam sambutannya, Menteri Desa Yandri Susanto menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Maros dan seluruh pihak yang mendukung pembangunan Kopdes tersebut.

 

“Kita berterima kasih kepada Pak Bupati, jajaran Pemkab, Pak Kades Bonto Mate’ne, serta seluruh pihak termasuk TNI melalui Dandim yang telah mendorong terwujudnya pembangunan ini,” ujar Yandri.

 

 

 

Ia menyebut tanah tempat berdirinya gerai Kopdes merupakan hibah dari fasilitas umum perumahan, sehingga bisa dimanfaatkan untuk pelayanan ekonomi masyarakat desa.

 

“Harapannya Kopdes Merah Putih ini segera selesai dan bisa melayani masyarakat dengan baik. Kebutuhan pokok warga bisa dipenuhi di sini, sekaligus hasil desa bisa diambil dan dipasarkan kembali lewat koperasi,” kata Yandri.

 

 

 

Yandri menegaskan bahwa program Kopdes merupakan arahan Presiden dengan target 20 ribu Gerai Kopdes terbangun hingga akhir tahun.

 

“Target kita bukan hanya Sulsel, tetapi seluruh Indonesia. Ini dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat,” tambahnya.

 

 

Sementara itu Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Farida Farichah, menegaskan bahwa pembangunan gerai Kopdes Bonto Mate’ne harus melibatkan masyarakat setempat, baik dari proses pembangunan maupun operasionalnya.

 

“Kita dorong agar pembangunan ini melibatkan warga sehingga membuka lapangan kerja baru. Kopdes ini harus benar-benar menjadi milik masyarakat desa,” jelas Farida.

 

Ia menyampaikan bahwa Kopdes Bonto Mate’ne akan memiliki 6 gerai dan 1 gudang dengan berbagai jenis layanan, seperti sembako, klinik, apotek, logistik, dan simpan pinjam.

 

Farida juga menyoroti potensi desa yang mayoritas merupakan petani gabah. Ia berharap koperasi bisa menjadi off-taker hasil panen warga.

 

“Petani bisa menjual gabah ke koperasi untuk dikeringkan, digiling, lalu dijual kembali ke masyarakat. Dengan begitu harga beras lebih murah dan tidak perlu beli dari luar,” ungkapnya.

 

Menurutnya, langkah ini menjadi strategi mendorong ketahanan pangan desa agar lebih mandiri dan berdaulat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *