Online24, Makassar – Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman melakukan peninjauan lapangan bahan pokok di Pasar Tradisional Terong Makassar, Senin (12/4/21) pagi.
Turut bersama Plt Gubernur Sulsel, diantaranya Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam; Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) VI Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Makassar, Hilman Pujana; serta beberapa Kepala OPD terkait Lingkup Pemprov Sulsel.
Berjalan menyusuri Pasar Tradisional itu, Andi Sudirman berbincang dengan beberapa pedagang di Pasar. Menanyakan harga bahan pangan mulai dari bawang, cabai, daging, ayam, minyak, beras, serta telur bahkan Andi Sudirman memborong jualan para pedagang.
Dikesempatan itu pula, Andi Sudirman turut membagikan masker kepada para pedagang serta mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan. Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan, bahwa tinjauan ini dilakukan guna memastikan pasokan komoditas pangan pokok tetap terjaga jelang memasuki bulan Ramadan 1442 H.
“Sebelum masuk Ramadan, kita mengecek data umum (ketersediaan pangan di pasar). Alhamdulillah, insya Allah pasokan pangan masih aman,” ujarnya.
Ada beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan maupun penurunan. “Setelah kita cek, cabai sudah turun, dari yang sebelumnya harga Rp 90-100 ribuan, sekarang sudah Rp 70 ribu per kg. Harga beras stabil. Harga minyak ada kenaikan seribu masih wajar. Daging Rp 120 ribu masih normal. Harga ayam dan bawang juga normal. Yang naik ini harga telur, dari Rp 38 ribu menjadi Rp 43 ribu, naik Rp 5 ribu,” jelasnya.
Harga cabai pun menjadi perhatian. Namun akan terus memantau harga cabai. “Nanti Jeneponto akan panen. Insya Allah akan mulai turun lagi. Kita juga tidak ingin (harga) turun kencang, jangan sampai masalah di sistem rantai pasokan. Kita juga tidak bisa (menghambat penjualan) ketika luar Sulsel membutuhkan. Ini kan pasar kita tidak bisa menahan barang untuk keluar. Namun bagaimana kita menjaga harga tidak melonjak naik, maka kita akan turun untuk intervensi operasi pasar. Apalagi saat ini sudah turun dengan harga Rp 70 ribu,” ungkapnya.
Ia pun berharap, Satgas Pangan bisa membantu menjaga stok pangan di pasar menjelang Ramadan ini.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam menyampaikan, bahwa Satgas Pangan dari Polda Sulsel akan bertugas dalam mengendalikan harga dan inflasi. Ada beberapa faktor yang membuat harga mengalami kenaikan atau penurunan, diantaranya karena faktor permintaan, ketersediaan, panen, maupun kondisi.
“Intinya bagaimana kita menjaga agar tidak ada permainan harga. kita bersama-sama dengan stakeholder terkait Satgas Pangan untuk ikut membantu dalam hal pengawasan terhadap para pelakupelaku yang ‘nakal’ yang memanfaatkan situasi dan mempertahankan barang untuk menaikkan harga,” tuturnya.
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) VI Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Makassar, Hilman Pujana menambahkan, bahwa KPPU berfokus bagaimana kelancaran arus barang, jadi apakah pasar berfungsi secara maksimal ataupun tidak.
“kalau harga buat kami itu adalah parameter. harga dan ketersediaan. kalau harganya naik, kita lihat apakah itu dalam penawaran atau dari permintaan yang bertambah. Kepada pelaku usaha, tolong tidak mengambil kesempatan terlalu menaikkan harga. seperti yang kita cek ketersediaan cukup, jadi kita harapkan harga bisa stabil. Kita tetap memantau agar tidak ada pelaku usaha yang menahan atau menghambat arus pasokan barang di pasar,” pungkasnya.