Online24,Maros– Sebanyak 1,2 juta liter air bersih telah disalurkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maros selama musim kemarau 2024.
Penyaluran air ini berlangsung hingga 31 Oktober lalu dan berfokus pada daerah-daerah yang mengalami kekeringan. Sekretaris BPBD Maros, Nasrul, mengungkapkan bahwa penyaluran air dihentikan seiring dengan datangnya musim hujan.
“Karena sudah memasuki musim hujan, penyaluran air kami hentikan pada 31 Oktober,” ujar Nasrul, Kamis (31/10).
Selama musim kemarau, BPBD Maros telah menyalurkan total 245 tangki air bersih, masing-masing berkapasitas 5.000 liter. Penyaluran ini difokuskan di daerah-daerah yang paling membutuhkan, terutama di wilayah pesisir seperti Bontoa, Lau, dan Maros Baru.
“Penyaluran air bersih dilakukan di enam titik setiap harinya, dengan fokus utama pada daerah pesisir yang mengalami kesulitan akses air bersih,” tambah Nasrul.
Selain BPBD, sejumlah organisasi kemanusiaan turut berpartisipasi dalam upaya ini, antara lain Palang Merah Indonesia (PMI), Pertamina, dan Abu Dharda, yang semuanya bekerja sama untuk mengatasi masalah kekeringan di Kabupaten Maros.
Sementara itu, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Sulsel, Syamsul Bahri, menyebutkan bahwa awal musim hujan di Kabupaten Maros diperkirakan terjadi pada 10 hari pertama bulan Oktober 2024.
Menurutnya, musim hujan tahun ini masih memiliki pola yang sama dengan tahun sebelumnya, dan diprediksi tidak akan berlangsung lebih lama dari musim hujan pada umumnya.
“Musim hujan tahun ini tidak menunjukkan tanda-tanda akan lebih panjang. Puncak musim kemarau diperkirakan akan terjadi pada Januari 2025 mendatang,” kata Syamsul.
Dengan berakhirnya penyaluran air bersih, BPBD Maros berharap kondisi air bersih di wilayah tersebut dapat lebih terjaga, meskipun tantangan pada musim kemarau mendatang masih perlu diantisipasi.(*)