Online24, Maros – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Maros Nomor urut 2, Chaidir Syam dan Suhartina Bohari tak ingin mengumbar janji manis terkait solusi pengentasan krisis air bersih di sejumlah wilayah di Maros.
Menurut Chaidir, masalah krisis air bersih itu tidak akan bisa dituntaskan dalam waktu singkat. Olehnya dibutuhkan sebuah rumusan program yang komprehensif dan berkesinambungan agar masalah itu bisa dituntaskan.
“Kami tidak ingin sesumbar soal krisis air ini karena sMaros olusinya tidak bisa tuntas dalam seratus hari atau bahkan setahun. Butuh program yang terintegrasi dengan baik dalam penanganan secara tuntas,” kata Chaidir Syam saat ditemui, Minggu (04/10/2020).
Menurut mereka, persoalan krisis air bersih bukanlah isu sektoral yang hanya ada di kecamatan Bontoa ataupun wilayah pesisir lainnya, tapi juga menjadi problem global di setiap wilayah di Maros saat musim kemarau tiba, termasuk pada sektor pertanian.
“Kenapa harus terintegrasi, karena problem ini global. Warga kota juga kesulitan dapat air dari PDAM saat kemarau karena sumber air di hulu terbatas. Jadi kami mencoba menawarkan solusi permanen, bukan temporal,” sebutnya.
Program-program yang ditawarkan oleh pasangan Hati Kita Keren itu, mencakup revitalisasi bendungan dan irigasi serta pembuatan waduk penampungan air hujan dalam skala yang besar di beberapa wilayah, termasuk program penyulingan air payau ke air tawar.
“Kita mau persoalan ini bisa tuntas makanya dibuat skema program seperti itu. Nah ini jelas membutuhkan waktu dan tidak instan. Karena kita juga ingin sekalian mengatasi krisis air di lahan pertanian yang juga sama pentingnya,” terang Chaidir.
Tak hanya solusi jangka panjang, Chaidir juga menawarkan solusi jangka pendek dengan mengoptimalisasi peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta pemerintah desa dalam penyaluran air bersih ke masyarakatnya.
“Yah untuk jangka pendek, kita akan mengoptimalkan BPBD, yang tadinya mungkin hanya mencakup 1 wilayah dalam sehari, nanti bisa lebih luas lagi. Kita juga akan gandeng pihak lain, termasuk PMI dan perusahaan,” pungkasnya.