Online24jam, Sidrap, – Mangati (58) warga Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan kini hanya bisa terbaring tidak berdaya sejak 5 bulan terakhir ini karena kaki kanannya mengalami pembengkakan serius akibat tertusuk paku dan hanya menjalani pengobatan seadanya di rumahnya karena tak ada biaya ke rumah sakit.
Untuk membantu nafkah keluarga, istrinya dan keenam anaknya berjualan kelapa yang diambil dari kebun milik orang lain dengan skema bagi hasil. Tapi itupun tak pernah mencukupi biaya hidup mereka.
“Sudah 5 bulan suami saya merasa kesakitan pada kaki kanannya, semenjak itu saya dan anak-anak berpikir keras harus mencari pekerjaan yang bisa menghasilkan uang untuk menghidupi kebutuhan keluarga kami dan pekerjaan satu-satunya yang saat ini bisa kami lakukan adalah menjual kelapa hasil kebun dari milik orang lain”. Ucap Istri Mangati ketika ditemui oleh tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) dirumahnya.
Tak hanya sampai disitu, kondisi rumah Mangati di Desa Bulo, Kec. Panca Rijang, Kab. Sidrap, Prov. Sulsel juga sangat memprihatinkan, dimana tak ada listrik, sumber air yang jauh dan tiang rumahnya yang miring sehingga kapan saja bisa roboh.
Demi mendapatkan air bersih, mereka harus berjalan kaki sekitar 200 meter ke sungai terdekat. Dan ketika malam tiba, mereka hanya mengandalkan lampu teplok sebagai penerang karena tak sanggup bayar listrik.
Untuk itu ACT mengajak sahabat dermawan sekalian untuk membantu biaya pengobatan dan mewujudkan rumah layak bagi Keluarga Bapak Mangati dengan berdonasi melalui link https://makassar.indonesiadermawan.id/BantuBapakMangati. Untuk info lebih lanjut dapat menghubungi ACT Sulsel ke nomor 0411 898 6113 / 0821 9224 1414 atau melalui instagram @act_sulsel.