Dampak PPKM, Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Melemah 3,24% (yoy) Pada Triwulan III 2021

Ekonomi1 Views
banner 468x60

Online24jam, Makassar, – Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Triwulan III 2021 tercatat tumbuh positif sebesar 3,24% (yoy), meskipun lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 7,66% (yoy) hal itu dikarenakan dampak dari merebaknya kasus Covid. Seiring dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat 3,51% setelah sebelumnya mencapai 7,07%.

Direktur Eksekutif, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel, Causa Iman Karana, mengatakan Sumber utama pelemahan berasal dari permintaan domestik yang tumbuh melambat seiring kebijakan pembatasan mobilitas di berbagai wilayah untuk mengatasi varian delta Covid-19.

“Dampak dari PPKM mengakibatkan penurunan pada beberapa kelompok pengeluaran seperti konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, dan investasi. Konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 1,03% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,96% (yoy).” Ujarnya dalam pertemuan dengan sejumlah media di Kopi Dul jln. Pasar Ikan Makassar, (09-11-2021).

Penurunan konsumsi rumah tangga ini dikatakan terjadi pada subkomponen Makanan dan Minuman, Pakaian dan Alas Kaki, Transportasi, Komunikasi, Rekreasi, dan Penyediaan Makan Minum. Sejalan dengan hal tersebut, perkembangan LU utama seperti LU Industri Pengolahan, Konstruksi, Perdagangan, Transportasi, dan Akomodasi Makan Minum mencatatkan pertumbuhan lebih rendah dibanding dengan triwulan sebelumnya.

” Ke depan, seiring dengan meredanya kasus Covid-19, kita harapkan semakin meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat, dan sinergi kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi. Bank Indonesia bersama dengan Pemerintah Daerah dan instansi terkait lainnya akan terus bersinergi dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi Sulsel.” Jelasnya.

“Peningkatan akses keuangan ini juga akan terus diupayakan oleh Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) melalui pemberian kemudahan akses pembiayaan, khususnya untuk para pelaku UKM. Percepatan digitalisasi finansial juga terus dilakukan oleh Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD). Sementara itu, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) secara aktif melakukan koordinasi dan merumuskan berbagai strategi pengendalian harga komoditas strategis jelang akhir tahun, salah satunya lewat skema Kerjasama Antar Daerah (KAD).” Tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *