Apiaty Amin Syam Harap Perempuan Berkontribusi Terhadap Pembangunan

Regional71 Views
banner 468x60

ONLINE24, MAKASSAR – Anggota DPRD Kota Makassar, Apiaty K Amin Syam berharap perempuan turut berkontribusi terhadap pembangunan. Itu menyusul adanya kesetaraan gender.

Hal itu disampaikan Apiaty saat Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG), Senin (25/7/2022).

Apiaty menyampaikan bahwa keseteraan gender melalui PUG mendorong perempuan untuk bisa berbuat banyak. Sama halnya yang dilakukan oleh laki-laki.

“Perempuan punya hak berkontribusi dalam pembangunan. Apalagi di dalam kegiatan yang punya kepentingan bagi masyakarat,” ucap Apiaty.

Kata Legislator Partai Golkar ini, perempuan sudah juga harus bisa bersuara demi memenuhi haknya. Contoh kecilnya kerap terjadi pada perekrutan pegawai.

“Kalau misalkan ada suatu tempat melakukan penerimaaan pegawai. Tentu kita bisa memprotes hak kita kalau kenapa lebih banyak laki-laki ketimbang perempuan,” tukasnya.

Untuk itu, Anggota Komisi D Bidang Kesra DPRD Makassar ini menekankan kesetaraan gender mesti dipahami oleh perempuan. “Jadi itu menjadi acuan sehingga tidak ada diskriminasi,” tukasnya.

Sementara itu, Dosen Universitas Islam Makassar, Andi Kasirang T Baso juga mendorong perempuan selalu merujuk pada PUG. Apalagi, DPRD dan Pemkot Makassar telah membuat peraturannya sebagai penekanan.

“Jadi PUG adalah strategi yang dibuat untuk bisa mengintegrasikan gender laki-laki dan perempuan. Sehingga kesetaraan itu ada,” jelasnya.

Juga, Andi Kasirang menyampaikan gender bukanlah masalah jenis kelamin. Baik perempuan atau laki-laki punyak hak sama dalam hal apapun.

“Sebenarnya kalau kita bicara gender itu sering mengacu pada perempuan. Kita dianggap lemah, padahal kita sudah setara,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Direktur LPK Soraya Makassar, Dewi Talli. Perempuan kini sudah bisa banyak berkontribusi terhadap pembangunan melalui berbagai hal.

“Seperti kita bisa salurkan ide dan gagasan kita. Memang kita tidak bisa melakukan pekerjaan laki-laki seperti mengangkat barang tapi kita bisa tuangkan ide,” jelasnya.

Terakhir, juga melalui pelatihan atau kegiatan positif lain. Sehingga mendorong perempuan bisa memiliki kompetensi. “Bisa ikut pelatihan atau kegiatan sosialisasi seperti ini, supaya kita tahu kemampuan kita,” tukasnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *