Online24, Makassar – Setiap manusia dalam hidupnya pasti menghadapi masalah. Setiap manusia pasti ingin memecahkan masalahnya. Bagaimana caranya? Mari belajar dari hikmah isra’ mi’raj dikaitkan dengan problem solving atau pemecahan masalah.
Rasulullah menjelang kejadian isra’ mi’raj sedang ditimpa banyak masalah yang sangat berat. Penentangan dakwah yang semakin keras sampai ada pengikutnya dari kalangan budak yang dibunuh. Lalu beliau dan pengikutnya diboikot oleh kaum Quraisy selama 3 tahun. Tidak boleh ada hubungan sosial dan ekonomi.
Kemudian pamannya Abu Thalib dan istrinya Khadijah meninggal dunia, dua orang yang menjadi pelindung dan pendukung dakwahnya. Tidak bisa lagi berdakwah di Mekkah maka beliau berangkat ke Thaif. Ternyata tidak disambut malah dilempari batu sampai terluka. Masalah dan musibah yang demikian berat dan bertubi-tubi menimpa Rasulullah sehingga tahun itu disebut tahun duka cita.
Saat itulah Allah menguatkan Rasulullah melalui perjalanan yang luar biasa dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjid Al Aqsha di Yerusalem Palestina (isra’). Lalu lanjut ke Sidratul Muntaha (mi’raj) untuk menerima perintah shalat. Sebelum ke Sidratul Muntaha Rasulullah bertemu dengan para Nabi dan Rasul dan menjadi imam shalat berjamaah.
Apa hikmah peristiwa itu? Menghadapi masalah harus diawali dengan mindset, sikap mental dan modal spiritual yang kuat. Bertemu dengan para Nabi dan Rasul yang telah melalui masalah di masanya dapat menjadi ‘benchmark’ bahwa tiap nabi dan rasul menghadapi masalah yang berat.
Bertemu dengan Allah dan menerima perintah shalat 5 waktu memberi pelajaran bahwa masalah yang besar akan menjadi kecil jika dihadapkan kepada Allah yang Maha Besar. Allah tempat bergantung, tiada daya dan kekuatan selain dari Allah. Jika sedang menghadapi masalah setiap saat bisa menghadap kepada Allah mengadukan segala permasalahan dan memohon pertolongan melalui aktivitas shalat.
Mindset harus ditindaklanjuti dengan action melalui perubahan strategi dakwah. Melihat Mekkah sudah tidak bisa menerima dakwah maka beliau mencari tempat dan pendukung baru di luar Mekkah. Akhirnya dipilihlah Yastrib yang kemudian diganti namanya menjadi Madinah.
Selama 10 tahun di Medinah Rasulullah bahu membahu membangun masyarakat. Menghadapi berbagai perang besar seperti Perang Badar, Uhud dan Khandak kemudian gencatan senjata Perjanjian Hudaibiyah. Berdakwah ke kabilah dan suku yang lain hingga Persia dan Romawi. Akhirnya pada tahun 10 Hijiriyah Rasulullah kembali ke Mekkah dan meraih kemenangan di peristiwa Fathuh Mekkah.
Kesimpulan dari uraian di atas yaitu menghadapi masalah butuh dua hal yaitu mindset atau modal spiritual yang membangun daya tahan, dan kecerdasan dalam melakukan perubahan strategi. Mindset dan modal spiritual akan membangun pola pikir dan keyakinan bahwa segala tantangan dan masalah bisa dihadapi, dihayati dan dinikmati dengan pertolongan Allah.
Kecerdasan membuat kita berpikir mencari solusi yang tepat. Jika perlu lakukan perubahan strategi untuk mencapai tujuan. Melalui kerja keras, cerdas, ikhlas dan tawakkal kepada Allah akhirnya kemenangan dapat diraih sebagai buah dari kesabaran, kecerdasan dan keimanan kepada Allah. Apakah Anda masih takut menghadapi masalah? Semoga tidak lagi. Selamat merenungi hikmah isra’ mi’raj.
Makassar, 27 Januari 2025
Isra’ Mi’raj dan Problem Solving
Oleh: Syamril