Online24jam, Maros, – Bank Indonesia melalui Kantor Perwakilan BI Provinsi Sulawesi Selatan resmi membuka kegiatan QRIS Jelajah Budaya Indonesia (QJI) 2025 Wilayah Sulampua di kawasan wisata Leang-Leang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Mengusung tema “Jelajah Budaya, Digitalisasi Tanpa Batas,” kegiatan ini menggabungkan edukasi digitalisasi sistem pembayaran dengan pengenalan budaya dan potensi wisata daerah.
Acara pembukaan dihadiri oleh Bupati Maros H.A.S. Chaidir Syam, S.IP., M.H. dan Kepala Perwakilan BI Sulsel Rizki Ernadi Wimanda. Dalam sambutannya, Rizki menegaskan bahwa digitalisasi tidak boleh lepas dari nilai budaya lokal.
“Transformasi digital bukan sekadar soal teknologi, tetapi bagaimana inovasi tumbuh tanpa meninggalkan kearifan budaya kita. Sulampua siap jadi garda depan gerakan ini,” ujarnya.
Tiga Kota, Tiga Misi
Kegiatan QJI 2025 Wilayah Sulampua berlangsung selama lima hari, mulai 7–11 Oktober 2025, dan digelar di tiga daerah berbeda:
Maros (Sulsel): misi QRIS, Elektronifikasi, dan Kebudayaan
Ternate (Maluku Utara): misi Keamanan Siber, Perlindungan Konsumen, dan Kebudayaan
Baubau (Sultra): misi Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah dan Kebudayaan
Maros menjadi lokasi pembukaan karena mewakili sinergi wisata dan ekonomi digital. Di destinasi unggulan seperti Rammang-Rammang, Bantimurung, dan Leang-Leang, pengunjung kini dapat bertransaksi dengan mudah menggunakan QRIS untuk tiket, parkir, hingga belanja UMKM.
Digitalisasi yang Berakar pada Budaya
Rizki juga menekankan tiga pesan penting dalam pelaksanaan QJI 2025:
1. Digitalisasi sistem pembayaran adalah keniscayaan.
2. Kemajuan teknologi harus sejalan dengan pelestarian budaya.
3. Kolaborasi lintas sektor adalah kunci inklusi keuangan.
“Mari jadikan QJI Sulampua sebagai bukti bahwa Indonesia Timur tidak hanya kaya budaya, tapi juga siap memimpin transformasi digital nasional,” tutup Rizki.
