Online24, Makassar – Dua dari 12 daerah yang akan menggelar Pilkada tanggal 9 Desember 2020 dimungkinkan akan berlangsung dengan hanya satu pasangan calon (Paslon).
Analisis politik dari Nurani Strategic, Randi Fitriansyah menyebut pola pergerakan bupati petahana di Gowa dan Soppeng, memperlihatkan mereka akan melaju sendirian dan dipastikan melawan kolom kosong di kertas suara.
“Pola gerakan Andi Kaswadi Razak dan Adnan Puritcha hampir sama. Mereka tak memburu parpol tetapi kelihatan parpol mendekat sendiri dan tak punya semangat untuk memunculkan figur,” katanya, Kamis, hari ini.
Sementara itu, Direktur Nurani Strategic, Dr. Nurmal Idrus, menyebut keunggulan elektoral kedua figur ini di daerahnya masing-masing memang sulit tertahankan. Nurmal membeberkan hasil analisisnya di Gowa dan Soppeng lewat jajak pendapat yang dilakukan lembaganya, tanggal 16- 21 Juni 2020. “Keunggulan popularitas mereka di atas 80 persen, Adnan di angka 87 persen, Kaswadi Razak di angka 89 persen. Keunggulan mereka sangat sulit tertandingi karena nyaris semua pemilih mengetahui siapa mereka.,” katanya. Di Gowa, popularitas tertinggi berikutnya dimiliki Amir Uskara (77%), Darmawangsyah Muin (72%) dan Abdul Rauf Mallagani (70%). Sementara di Soppeng, setelah Kaswadi Razak, nama Supriansa berada di posisi kedua dengan (75%), Andi Maparemma (71%), Syamsu Niang (69%), Selle Dalle (67%) dan Luthfi Halide (59%).
Untuk keterpilihan, Nurmal membeberkan, Adnan Puritcha di angka 73 persen, dan Andi Kaswadi Razak di angka 75 persen. “Jika coba dipasangkan dengan calon pasangannya, Adnan – Rauf Mallagani di angka 76 persen atau naik 3 persen, sementara Andi Kaswadi Razak – Luthfi Halide di angka 79 persen atau naik sekira 4 persen,” katanya. Calon lain baik di Gowa dan Soppeng tak ada yang berada di atas dua digit.
Untuk partisipasi pemilih, Nurmal memprediksi akan sedikit terdegradasi. “Kemungkinan akan turun drastis, jika ukurannya Pilgub dimana angka partisipasi Gowa 76 persen, maka di Pilkada 2020 kami perkirakan turun hingga 62 persen, sementara Soppeng yang dipilgub 2018 mencapai 79 persen akan turun ke angka 68 persen. Ini tantangan bagi KPU dan juga kontestan, masalah pandemi membuat banyak yang khawatir ke TPS dan juga sedikitnya calon membuat penetrasi ke TPS menjadi rendah,” tukasnya.
Jajak pendapat dilakukan dengan daring melalui perpaduan cara telepon otomatis dan online di jaringan media sosial FB. Di Soppeng, dari 865 sampel terpilih, ada 422 sampel yang menjawab 3 pertanyaan. Sementara di Gowa dari 963 sampel terpilih, memberikan umpan balik sebanyak 537 sampel. Keseluruhan sampel di dua kabupaten ini secara proporsional mewakili seluruh kecamatan. Tiga pertanyaan diberikan kepada sampel yaitu siapa figur yang mereka kenal selama ini di Gowa (boleh menjawab lebih dari dua nama, siapa figur yang mereka inginkan memimpin Gowa (hanya boleh menyebut satu nama) dan apakah pasangan berikut anda akan pilih jika melawan kolom kosong.(*)