Edhy Prabowo : Dari MUARA ENIM ke MUARA LAUT

banner 468x60

Online24, Jakarta – Di penghujung tahun ini, tepatnya 24 Desember 2019, telah terbit buku baru berjudul “Dari Muara Enim ke Muara Laut” yang mengisahkan perjalanan hidup, karir, karya dan pengabdian dari seorang anak manusia bernama Edhy Prabowo.

Menurut rilis dari pihak penerbit KATALAUT book, bahwa momentum kehadiran buku bersampul warna putih dengan tebal 204 halaman itu memiliki dua makna sekaligus. Buku ini merupakan “kado manis” dihari jadi atau ulangtahun (HUT) ke-47 bagi Edhy Prabowo.

Selain itu, buku yang disusun oleh Rusman Madjulekka dan Awaluddin sebagai editor atau penyunting naskah, maka kehadiran buku ini juga bertepatan “dua bulan” atau 60 hari masa kerja Edhy Prabowo yang sejak 23 Oktober 2019 dilantik sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Buku ini di dalamnya terbagi atas empat bagian. Pada bagian pertama yakni menyajikan tentang  memori masa kecil dan remaja Edhy di Muara Enim, Sumatera Selatan yang diberinama ‘Jejak Anak Muara Enim’.

Bagian kedua isi buku ini diberi judul ‘Episode Jalan Pengabdian’. Dimana menggambarkan awal kisah Edhy Prabowo menapaki dunia politik termasuk perjalanan kerja-kerja politiknya selama menjadi anggota DPR RI di Senayan selama hampir tiga periode masa baktinya sebagai wakil rakyat, termasuk sebagai Ketua Komisi IV dan Ketua Fraksi Gerindra.

Pada bagian ketiga, editor menuliskan cerita aksi ‘tancap gas’ yang dilakukan Edhy Prabowo pasca dilantik sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Membenahi, menunda, evaluasi, sampai melanjutkan program pendahulunya yang masih baik dan relevan.

Menurutnya, perikanan kita harus maju. Sebagai sumber protein terbaik, ikan di laut harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya dan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan para nelayannya dan juga untuk konsumsi masyarakatnya.Di sisi lain, ia mengoptimalkan sektor budidaya perikanan.

Tak hanya itu, Menteri Edhy bersama jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang dipimpinnya bertekad agar proses perizinan kapal tangkap ikan bisa selesai dalam satu jam, atau kurang dari 14 hari. “Pak Jokowi menginginkan izin kapal tangkap satu jam saja sudah selesai. Ini bukan hal sepele, tapi saya yakin bisa,” tegas Edhy.

Dibagian terakhir buku ini memuat testimoni dari para stakeholder sektor perikanan dan kelautan terhadap institusi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dibawah kepemimpinan nakhoda baru Edhy Prabowo.

“Meskipun jauh dari sempurna, namun kehadiran buku ini sesungguhnya telah mencatatkan diri dalam khasanah literasi bidang kelautan dan perikanan Indonesia,” ujar Awaluddin, sarjana dan pemerhati kelautan Indonesia yang juga editor buku ini, Selasa (24/12/2019) di Jakarta.

Selain direkomendasikan dibaca oleh semua kalangan yang ingin mengetahui lebih dekat sosok Menteri Edhy Prabowo, buku ini juga penting sebagai bacaan bagi para pengambil kebijakan, pemerintah daerah kepulauan dan pesisir, dan stakeholder terkait lainnya.

Pada bagian sampul depan buku ini pihak editor juga menampilkan kutipan kalimat sang menteri. “Harus cari jalan keluar, jalan tengah. Saya tidak fokus di masalahnya, tapi  di jalan keluarnya.”

Buku ini baru beredar terbatas, sedangkan edisi revisi atau komersialnya baru beredar pada awal Januari 2020. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *