IKA Unhas Gandeng 50 Peneliti Bahas Program Riset dan Inovasi

banner 468x60

Online24, Makassar – Sedikitnya lima puluh peneliti dari Universitas Hasanuddin (UNHAS) menghadiri “Coaching Clinic Proposal Program Kedaireka Matching Fund 2022” yang diadakan oleh Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan Unhas, Selasa malam (22/3/2022) di Swiss-Bell Hotel Jln Ujungpandang Makassar.

Selain ke lima puluh peneliti tersebut juga hadir deretan unsur Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unhas. Acara tersebut dikemas dalam diskusi kemitraan antara Unhas — IKA Unhas. Selain dari IKA Unhas, hadir pula Rektor terpilih Unhas periode 2022-2026 Prof.Dr.Ir.Jamaluddin Jompa, M.Sc, Wakil Rektor IV Unhas Prof.dr.Muh.Nasrum Massi,Ph.D.,Sp.M.K serta dari unsur IKA Unas Bacrianto Bahtiar yang mewakili Ketua IKA Dr.Ir.Andi Amran Sulaiman dan Dirut PT Alumni Kampus Merah Salahuddin Alam.

Amran Sulaiman yang baru saja terpilih sebagai Ketua IKA Unhas tidak sempat hadir. Namun sambutannya disampaikan oleh Bachrianto Bachtiar.

Ia mengemukakan bahwa dirinya bersama IKA Unhas tentu memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan Workshop Penyusunan Proposal Program Matching Fund Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Penjajakan Hilirisasi Produk Inovasi dan Mitra. “Kami bersedia dan menyambut sangat baik gelaran yang dilaksanakan oleh Wakil Rektor empat Unhas” ujarnya.

Apalagi lanjut Bachtiar, IKA Unhas baru saja membentuk dua perusahaan di mana salah satu tujuannya adalah untuk menggerakkan perusahaan yang merangkul alumni. “Rektor baru dan Ketua IKA baru bisa lebih bersinergi untuk mengembagkan alumni Unhas” tandasnya. Jadi kata dia, apa yang menjadi tema diskusi malam ini akan sangat bermanpaat bagi IKA dan kampus Unhas sendiri.

Sementara itu, Rektor terpilih Unhas yang akrab di sapa Prof JJ menilai Indonesia merupakan negara yang paling rendah konstribusinya terhadap riset, yakni baru 0,3% dari GDB. Jika dibandingkan dengan Amerika yang mencapai 2,3% dari GDB. Salah satu penyebabnya karena industri di Indonesia konstribusinya masih sekitar 10 persen.

Selain itu penyebab lain tambah JJ, karena dunia usah belum percaya sepenuhnya terhadap hasil-hasil riset dunia perguruan tinggi. Makanya imbuh JJ agar perguruan tinggi tidak menuju ke lembah “kematian” maka hasil riset risetnya sebaiknya dilanjutkan ke dunia industri.

Pada diskusi tersebut juga mengemuka tentang Dana Matching Fund yang telah mengalami peningkatan dari Rp. 250 milyar menjadi Rp. 1 Trilyun pada tahun 2022 ini. “Kita Berharap proposal Unhas yang diterima juga lebih banyak dari yang lalu” ungkap WR IV Unhas Muh.Nasrum Massi.

Namun sebenarnya dari sisi Science Tekno Park (STP), Unhas telah melibatkan sekitar 200-an industry yang sudah bergabung dengan Science Tekno Park (STP) Unhas. Hal tersebut diungkapkan oleh Prof.dr.Andi Wardihan Sinrang, yang turut hadir dalam diskusi tersebut. “Program unggulan yang sementara dijalankan sekarang adalah Program Desa Inovatif” tandasnya. Diskusi yang dikemas santai dan ringan tersebut berlangsung sekitar tiga jam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *